Kabupaten Bogor, Wartapembaruan.co.id – Wahana wisata menuruni air terjun menggunakan tali di kawasan Curug Nangka, Kabupaten Bogor, menuai sorotan tajam. Aktivitas ekstrem yang mengandalkan tali ini dinilai belum memenuhi standar keselamatan, terlebih diketahui bahwa wahana tersebut belum mengantongi izin resmi dari pihak berwenang.
Dalam video yang beredar, tampak seorang pengunjung tengah menuruni air terjun dengan peralatan tali. Namun, di bagian atas air terjun tidak terlihat adanya pagar pembatas maupun pelindung tali dari gesekan batuan yang berpotensi membahayakan.
Asep Sumantri, anggota komunitas alam bebas TRAMP yang akrab disapa Tole, memberikan tanggapan kritis. “Kalau sekilas, di atas nggak ada pembatas, nggak kelihatan ada proteksi untuk tali. Tapi kalau yang di bawah, kayaknya itu belayer buat ngendaliin jarak biar nggak terlalu masuk ke air terjun, dan bisa juga buat evakuasi,” katanya, Kamis (24/4).
Tole menegaskan, kegiatan seperti ini tergolong olahraga ekstrem yang tak bisa dibuat secara asal-asalan. "Masalah safety itu balik lagi ke yang punya wahana. Ini kegiatan sport dengan tingkat risiko tinggi, bukan permainan biasa," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, tali yang digunakan harus memenuhi standar tertentu. “Tali kermantel punya batas daya lentur. Tapi kalau terus-menerus dipakai dalam kondisi basah, umur dan kekuatannya jauh menurun. Dalam kondisi ekstrem, tali bisa cepat rapuh bahkan putus,” jelasnya.
Usia ideal tali dalam kondisi perawatan baik bisa mencapai lima tahun. Namun, dalam penggunaan rutin di medan basah seperti air terjun, umur tali bisa menurun hanya dalam waktu satu tahun atau kurang.
Sorotan terhadap wahana ini makin kuat karena diketahui belum ada izin resmi yang dikeluarkan untuk operasional permainan tersebut. Kondisi ini memperkuat kekhawatiran akan potensi kecelakaan, terutama bagi wisatawan yang belum memiliki pengalaman menghadapi medan ekstrem.
Dengan maraknya wisata adrenalin di kawasan alam, para pegiat keselamatan mengimbau agar pengelola tidak hanya mengedepankan sensasi semata, melainkan juga wajib mengutamakan aspek keselamatan dan legalitas.