Iklan

Kekuasaan Dan Kekayaan Untuk Mengkapling Surga Milik Orang Lain

01 April 2025 | 1:46 PM WIB Last Updated 2025-04-01T07:08:23Z
Banten, Wartapembaruan.co.id ~ Birahi pencitraan itu sungguh buruk, seburuk-buruknya sikap ingin populeritas yang tak bermutu dan tidak berkualitas, seperti hasrat ingin menempelkan sejumlah gelar di depan hingga di belakang nama yang tidak sama sekali penting dan selalu ingin menarik perhatian orang lain, tiada pernah berkaca diri.

Hasrat untuk selalu di depan tidak selaras dengan kapasitas dan kemampuan untuk tampil sebagai pemimpin yang mampu memberi contoh ketauladanan sebagai panutan. Biasanya kecenderungan serupa ini seirama dengan langgam dan lagu tampilannya yang lebih wah, meski  tiada isi sejenis asesoris yang tidak perlu persis dengan apa yang dikenakan serta dilakukannya sehari-hari.

Kecenderungan semacam itu telah menjadi penyebab utama yang mengedepankan tampilan ketimbang sinyal otak dan wataknya yang moncer untuk memberi cahaya batin yang menyejukkan dan menenteramkan hati banyak orang. Sebab yang diutamakan adalah sensasi dan menteror perhatian orang lain untuk terpana dan kagum pada kepalsuan isi kepala dan hatinya yang sesungguhnya kosong.

Karena itu ambisi dan birahinya untuk membangun sensasional acap berlebihan. Lalu dia sendiri pun sebenarnya lebih suka dari pujian palsu yang bisa menenggelamkan dirinya sendiri tiada arti. Lantaran akibat dari kegandrungannya itu dia sesungguhnya sedang membuka kesempatan bagi orang lain untuk menipu dirinya sendiri secara lebih konyol dan Dramatik.

Begitulah kepongahan populeritas yang menindas kualitas dirinya sendiri. Sehingga dia terus bergelimang dengan kepalsuan-kepalsuan yang menipu sekalian mengkhianati hati nuraninya sendiri. Padahal, panggung sandiwara itu hanya sekedar cara untuk mengungkap beragam masalah dengan cara yang lebih santun dan etis, bukan untuk melibas sopan santun serta etos itu sendiri yang ingin ditegakkan sebagai penyangga moral dan akhlak mulia yang perlu dijaga seperti putra mahkota yang kelak dapat meneruskan peradaban yang luhur dan mulia dalam takaran apapun.

Dibalik birahi pencitraan itu dapat jelas terlihat cemooh dan hujatan hingga caci maki yang riuh dalam media sosial hingga membuat banyak orang mual dan muak, sampai menghabiskan kata ucap dari semua kamus dalam bahasa daerah, dalam bahasa nasional maupun morse-morse yang bersifat global dari pertanda yang paling modern sekalipun.

Cercaan dan makian yang berduyun-duyun memenuhi sejumlah macam dan ragam media yang ada di planet bumi ini, telah menjadi nikmat tersendiri, bukan hanya si penghujat, tetapi juga telah menjadi kenikmatan tersendiri bagi mereka yang dipinjam oleh hujatan itu. Nilai penakarnya tidak lagi ada dalam istilah malu, harga diri, sirri,  atau fi'il pesengiri, tetapi telah menjadi semacam ideologi dari kepercayaan diri demi dan untuk pencitraan diri dalam model yang paling mutakhir guna merebut dominasi nominasi menuju tahta kekuasaan dalam segala bentuk.

Akibatnya pun merayap wilayah kepercayaan yang harus dan patut ditegakkan oleh pilar etis, moral dan akhlak mulia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di bumi menjadi ambruk seperti diterpa badai tsunami yang tidak pernah dipahami sebagai otoritas di luar kekuasaan manusia seperkasa Fir'aun sekalipun. Begitulah jabatan dan kekuasaan serta kekayaan yang telah dijadikan sebagai Tuhan yang dianggap patut untuk disembah dan ditebus dengan segala cara dan bentuk yang disublimasikan dalam ambisi terselubung. Lantaran sifat dari  kebahagiaan serta kegembiraan telah dipercaya hanya ada dalam kekuasaan serta kekayaan yang mampu mengkapling surga milik orang lain.

Agaknya, begitulah trend ideologi dan budaya mutakhir di jaman ini, kekuasaan dan kekayaan telah menjadi kepercayaan semacam berhala yang mampu ditutus untuk mengkapling semua lahan di surga yang merupakan hak milik siapapun penguasa di dunia maupun di akhirat hari ini.




Jacob Ereste
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kekuasaan Dan Kekayaan Untuk Mengkapling Surga Milik Orang Lain

Trending Now

Iklan