Iklan

Kabar Duka: Paus Fransiskus Meninggal Setelah Perjuangan Panjang Melawan Penyakit

warta pembaruan
21 April 2025 | 5:27 PM WIB Last Updated 2025-04-21T10:27:33Z


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
-- Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, telah meninggal dunia pada usia 88 tahun setelah menjalani perjuangan panjang melawan masalah kesehatan yang kompleks.

Paus sempat dirawat selama beberapa minggu di Rumah Sakit Gemelli, Roma, setelah mengalami bronkitis dan pneumonia ganda.

Kardinal Kevin Ferrell, pejabat tinggi Vatikan yang bertanggung jawab selama kekosongan tahta kepausan, mengumumkan dalam sebuah pernyataan:

“Pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya.”

Kabar duka ini membuat 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia berduka.

Ironisnya, sehari sebelum wafat, Paus Fransiskus masih sempat tampil di hadapan publik untuk merayakan Hari Raya Paskah dan memberikan berkat kepada ribuan umat di Lapangan Santo Petrus.

Paus juga sempat bertemu dengan Wakil Presiden AS, JD Vance, dalam sebuah audiensi di Casa Santa Marta, Vatikan.

Meskipun terlihat lemah, Paus tetap menyapa umat dari mobil paus terbuka dan sempat berhenti untuk memberkati bayi-bayi yang dibawa mendekat.

“Saudara-saudari, Selamat Paskah!” ujar Paus.

Namun, kondisi Paus memburuk dalam beberapa hari terakhir akibat bronkitis. Dokter bahkan harus mengganti metode pengobatan karena kondisi infeksinya semakin kompleks, dan hasil rontgen menunjukkan bahwa ia juga mengalami pneumonia ganda.

Paus Fransiskus bahkan tidak dapat memimpin misa khusus untuk para seniman dalam rangka Tahun Yubelium Gereja Katolik.

Dalam beberapa hari terakhir, ia menerima transfusi darah dan digambarkan dalam kondisi “lebih buruk dari hari sebelumnya” dan “kritis”. Vatikan saat itu menyatakan bahwa “prognosisnya masih belum pasti.”

Dua orang terdekat Paus mengungkapkan bahwa beliau sempat menyampaikan kepada mereka bahwa "mungkin kali ini ia tidak akan bertahan," sebagaimana dilaporkan oleh Politico.

Fransiskus menyatakan bahwa ia sangat tersentuh oleh gambar dan surat dari anak-anak serta berterima kasih atas doa dari seluruh dunia.

"Dalam beberapa hari terakhir, saya menerima banyak pesan kasih sayang, terutama surat dan gambar dari anak-anak. Terima kasih atas kedekatan ini dan atas doa-doa yang saya terima dari seluruh dunia! Saya menyerahkan kalian semua kepada perantaraan Maria, dan mohon doakan saya,” ujarnya.

Ucapan belasungkawa pun berdatangan dari seluruh penjuru dunia.

Perdana Menteri Belanda, Dick Schoof, mengatakan:

“Paus Fransiskus adalah sosok rakyat sejati. Komunitas Katolik global kini berpisah dengan pemimpin yang memahami isu-isu besar zaman kita dan menyerukannya dengan lantang.”

Fransiskus, yang memimpin Gereja Katolik sejak 2013, memiliki riwayat masalah paru-paru dan pernah kehilangan sebagian paru-parunya akibat pleuritis saat masih muda.

Ia menjadi paus setelah menggantikan Paus Benediktus XVI, dan selama 12 tahun dikenal sebagai figur yang dicintai.

Sebelum menjadi imam, ia pernah bekerja sebagai penjaga klub malam dan mengalami pneumonia pada tahun 1958.

Paus Fransiskus dianggap sebagai tokoh pembaru dalam Gereja. Ia dikenal karena mendukung dekriminalisasi homoseksualitas, memperingatkan ancaman terhadap demokrasi, dan membela pengungsi.

Meski sudah tua, Paus kerap menghadapi berbagai masalah kesehatan, termasuk tiga kali rawat inap sejak menjadi Paus.

Pada tahun 2021, ia menjalani operasi pengangkatan sebagian usus besar dan dirawat selama 10 hari. Pada 2023, ia dirawat tiga hari karena pneumonia akut, dan kembali dirawat selama sembilan hari untuk operasi hernia perut.

Fransiskus mencatat sejarah sebagai Paus pertama dari benua Amerika. Ia lahir di Buenos Aires, Argentina, pada 17 Desember 1936 dari keluarga imigran Italia.

Ia ditahbiskan sebagai imam pada 13 Desember 1969, sempat belajar di Spanyol selama setahun, lalu kembali ke Argentina.

Saat menjadi Paus, ia memilih untuk tidak tinggal di apartemen kepausan yang mewah, dan lebih memilih kediaman sederhana dua kamar di Casa Santa Marta.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kabar Duka: Paus Fransiskus Meninggal Setelah Perjuangan Panjang Melawan Penyakit

Trending Now

Iklan