Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh Said Iqbal, mengungkapkan, ribuan buruh akan menggelar aksi Unjuk rasa (Unras) di Istana Presiden, Jakarta, Rabu, 5 April 2025.
Tak hanya di Istana Negara, ribuan buruh juga akan menggelar aksi di Semarang dengan membawa tuntutan menolak pemutusan hubungan kerja (PHK) buruh Sritex dan ribuan buruh lainnya.
“Indonesia 2025 darurat PHK ratusan ribu buruh,” ungkap Said Iqbal, dalam konperensi pers, Minggu (2/3/2025).
Menurut Said Iqbal, para buruh yang melakukan aksi mendesak pemerintah agar bongkar total penyebab Sritex tutup dan mem-PHK puluhan ribu pekerja PT Sritex serta hampir ratusan ribu buruh ter-PHK di anak perusahaan Sritex dan supplier Sritex.
“Selamatkan industri nasional dan sektor riil di tengah ancaman badai PHK ratusan ribu buruh di tahun 2025,” ujar Said Iqbal seraya menambahkan, hapus sistem outsourcing yang semakin masif,” ujar Iqbal.
Said Iqbal juga meminta dengan tegas agar pemerintah menjamin perusahaan untuk membayar THR buruh tahun 2025 ini. "Jangan sampai, pemutusan kontrak dan PHK buruh sebagai cara menghindari pembayaran THR," tegas Said Iqbal.
Adapun tuntutan lainnya, Said Iqbal, mendesak agar budaya korupsi dihentikan. Menurutnya, korupsi makin merajalela yang membuat buruh makin sengsara.
“Cabut Permendag Nomor 8 Tahun 2023 yang membuka pintu impor secara ugal-ugalan dan menjadi penyebab PHK besar-besaran di sektor tekstil serta impor truk,” pungkas Said Iqbal.
Konferensi Pers Partai Buruh dan KSPI menuntut:
1. Rencana Aksi Ribuan Buruh Geruduk Istana 5 Maret 2025; Selamatkan Buruh Sritex dan Stop Ancaman Badai PHK Ratusan Ribu Buruh
2. Selamatkan Industri Nasional, Badai PHK Sudah di Depan Mata;
3. THR 2025;
4. Hapus Outsourcing;
5. Cabut Permendag Nomor 8 Tahun 2023;
6. Stop Korupsi
(Azwar)
