Iklan

Rama Tak Bisa Berdiri,Anak Kami Lumpuh Tanpa Kepastian: Tolong Kami, Pak Presiden!

warta pembaruan
15 Maret 2025 | 4:31 PM WIB Last Updated 2025-03-15T09:31:12Z


MAROS, Wartapembaruan.co.id
-- Tepat di 20 Februari 2023 menjadi hari yang mengubah hidup keluarga kami selamanya. Anakku, Andi Muhammad Al Alif Ramadhan, yang biasa disapa Rama, tiba-tiba kehilangan kekuatan di kedua kakinya. Ia tak lagi mampu berdiri. Dalam hitungan detik, masa depan yang kami bayangkan untuknya seakan runtuh.

Kepanikan melanda rumah kami. Kakaknya yang sigap menyarankan agar Rama segera diperiksa. Sebagai orang tua, aku tak bisa menunggu lebih lama. Akhir Maret 2023, dengan penuh harapan, aku membawanya ke dokter spesialis. Namun, harapan itu segera berganti pilu.

Alih-alih mendapatkan kepastian mengenai penyakit anakku, dokter hanya memberikan satu saran:

"Buat BPJS atau KIS agar bisa berobat di rumah sakit dengan fasilitas lebih lengkap."

Saat itu aku sadar, perjuangan kami baru saja dimulai.

Dua Tahun Bolak-Balik Fisioterapi, Ayahnya Tak Bisa Lagi Bekerja

Sejak saat itu, hidup kami berubah total. Setiap minggu, aku dan suamiku harus mengantar Rama menjalani fisioterapi di RS Wahidin, Makassar. Dua tahun sudah kami berjuang, berharap ada secercah harapan agar anak kami bisa berjalan kembali seperti dulu.

Namun perjuangan ini tidaklah mudah. Suamiku terpaksa berhenti bekerja karena harus fokus mengantar Rama ke terapi dua kali seminggu, ditambah jadwal konsultasi dan evaluasi dokter.

Tanpa penghasilan tetap, kondisi ekonomi kami semakin terpuruk. Kami berusaha bertahan dengan tabungan yang semakin menipis, sementara biaya kebutuhan sehari-hari, transportasi ke rumah sakit, dan pendidikan anak-anak kami tetap harus dipenuhi.

Sementara itu, pendidikan Rama pun ikut terdampak. Sering kali ia harus izin sekolah karena jadwal fisioterapi dan pemeriksaan medis. Aku tak bisa membayangkan bagaimana perasaannya, melihat teman-temannya berlarian di halaman sekolah, sementara ia harus berjuang dengan kondisi kakinya yang masih lemah.

Mohon Bapak Presiden dan Pemerintah Setempat, Bukalah Mata dan Bantu Kami

Hingga hari ini, kondisi Rama masih dalam proses pemulihan, dan kami tak tahu sampai kapan perjuangan ini akan berakhir. Kami hanya bisa berharap dan berdoa agar pengobatan ini membawa hasil yang baik. Tetapi, tanpa kepastian dan bantuan dari pemerintah, kami tidak tahu bagaimana bisa terus bertahan.

Maka, kami mengetuk pintu hati Bapak Presiden Prabowo Subianto, Pemerintah Kabupaten Maros, dan semua pihak terkait untuk membantu kami, dan keluarga lain yang mengalami perjuangan serupa.

Bantu kami agar Rama bisa mendapatkan pengobatan terbaik dengan fasilitas yang memadai.

Bantu kami agar akses kesehatan bagi anak-anak sakit lebih mudah, tanpa harus terhambat oleh birokrasi yang berbelit.

Bantu kami agar pendidikan Rama tidak terganggu hanya karena keterbatasan biaya dan waktu.

Kami percaya, anak kami Rama adalah bagian dari generasi penerus bangsa, seperti jutaan anak Indonesia lainnya. Jangan biarkan impiannya terhenti hanya karena ia lahir di keluarga yang sederhana.

Pemerintah memiliki peran besar dalam memastikan setiap anak di negeri ini mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang layak. Jangan biarkan mereka terabaikan. Jangan biarkan ada anak-anak yang kehilangan masa depannya hanya karena keterbatasan ekonomi.

Kami hanya ingin melihat anak kami bisa berdiri dan berjalan kembali. Kami hanya ingin melihatnya kembali berlari, bermain, dan mengejar cita-citanya seperti anak-anak lain.

Bapak Presiden, Bapak Bupati, Pemerintah Kabupaten Maros, dengarlah suara kami! Kami butuh kepastian. Kami butuh bantuan.Jangan biarkan perjuangan ini menjadi sia-sia.

Keterangan informasi dirangkum pada Sabtu 15/3/2025


(Tim Media)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Rama Tak Bisa Berdiri,Anak Kami Lumpuh Tanpa Kepastian: Tolong Kami, Pak Presiden!

Trending Now

Iklan