Jambi, Wartapembaruan.co.id - siapa yang tidak kenal inisial YD pengusaha yang kini tersandung beberapa permasalahan yang kini viral dimana-mana, sebelumnya terkait pagar atau tembok usahanya yang bermerek gudhas yang diduga melanggar aturan tata ruang, yang kedua yaitu terkait pengrusakan bangunan yang berlokasi dijalan samsudin uban kebun handil, dan yang ketiga terkait pagar dan izin pembibitan sawit yang semuanya kini dalam proses hukum maupun pertanyaan publik, Selasa 4/03/2025.
Terkait pagar gudhas, beberapa mahasiswa dan ormas telah melakukan hasil di beberapa dinas dan kantor dprd kota jambi, untuk pengrusakan bangunan masih dalam proses hukum yang di tanganin oleh polsek jelutung kota jambi, dan baru baru ini masalah bangunan tinggi yang didalamnya ada pembibitan sawit yang belum diketahui izinnya tersebut.
Dari ketiga permasalahan tersebut, amri selaku aktivis pergerakan mahasiswa islam indonesia angkat bicara dengan menyatakan bahwa inilah bukti bahwa kita duga ada yang tidak balance dari ketiga permasalahan yang dialami.
"Kita mulai melihat, ini bukti nyata bahwa ada harus di revisi oleh walikota terpilih dan pihak terkait, jangan suara masyarakat dan hukum itu tumpul ke atas", jelas amri.
Untuk diketahui bahwa YD pemilik dari gudhas, dan salah satu diduga pelaku pengrusakan rumah yang masih dalam proses hukum dan penuh dengan kejanggalan, dan yang terakhir permasalahan izin pagar dan pembibitan sawit di tengah tengah kota jambi.
Risma salah seorang aktivis yang mengangkat permasalahan tata ruang yaitu pagar gudhas masih dalam pantauannya, akan selalu melakukan yang benar adalah benar, dan yang salah adalah salah.
"Kita berjuang agar peraturan itu tetap tegak lurus, jangan pandang bulu, kita harus berjuang dengan keras, untuk berjuang kali ini, karna yang kita lawan juga bukan orang sembarangan, dan untuk walikota jambi yang terpilih bapak maulana-diza kita lihat, apakah pro rakyat atau tidak, ini bicara aturan ya",tegasnya.
Selanjutnya, Irwanda Naufal Idris, selaku Ketua DPW Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI) yang mengamati dan mengikuti alur alur proses YD juga angkat bicara dengan menegaskan, untuk gudhas kita harap dprd tegas jangan pilih kasih, untuk polsek jelutung kita harap harus junjung tinggi integritas dan keprofesionalan sebagai aparat penegak hukum, dan untuk bangunan pagar dan izin pembibitan sawit ditengah kota ini juga kita berharap lurah, camat, dinas terkait jangan ada indikasi indikasi melindungi atau membackup perihal yang salah.
"Kita berharap ketiga permasalahan YD ini semua pihak melek, kalian dipantau masyarakat dan di pantau oleh publik, kepada walikota terpilih juga jangan sampai ada udang di balik batu, anda di pilih oleh rakyat, dan juga harus mementingkan kepntingan rakyat umum", tutupnya.
