Presiden Partai Buruh Said Iqbal saat ditemui awak media di tengah aksi massa buruh di depan Gedung DPR-MPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025). (Istimewa)
Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mendesak Presiden Prabowo Subianto segera mencopot atau melakukan reshuffle terhadap menteri-menteri yang membebankan jalannya pemerintahan.
Menurut Said Iqbal, banyak kebijakan dan isu-isu yang seharusnya bisa ditangani para menteri kabinet Merah Putih, justru diselesaikan langsung oleh Presiden Prabowo.
"Jangan semua masalah dijalankan presiden. Siapa yang membantu enggak jelas. PPN 12 persen, presiden turun tangan, pagar laut, kenaikan upah minimum 6,5 persen, kelangkaan gas LPG 3 kg presiden turun tangan, buat apa ada menteri?" ujar Said Iqbal di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Menurutnya, ada alasan mengapa kaum buruh ingin menteri yang tidak kapabel dan cenderung menyakiti rakyat sebaiknya dicopot.
"Kalau tidak dicopot, berulang lagi, berulang lagi, dan rakyat tersakiti, ngurusi LPG saja enggak selesai? Ngurusi upah minum enggak selesai? Ada kedaulatan yang dijnjak-injak lewat kasus pagar laut malah lempar-lemparan, kami ingin agar reshuffle menteri-menteri itu, malah mengganggu pemerintahan," ucap Said Iqbal.
Dia memastikan hingga saat ini, buruh mendukung kebijakan Prabowo yang pro rakyat dan buruh, di antaranya makan bergizi gratis (MBG) hingga 3 juta rumah.
"Contoh MBG itu anak buruh jutaan, kebijakan upah minimum naik sekarang buruh bisa membayar kontrakan, penghapusan utang UMKM, sekarang buruh-buruh yang ter-PHK bisa bekerja lagi dengan usahanya, kebijakan 3 juta rumah, masa tidak kamu dukung?" tuturnya.
"Kami dukung tapi kami minta reshuffle menteri-menteri yang hanya membebani anggaran negara, petantang-petenteng menggunakan sirene di jalan, ngurusin LPG gak beres dan pengalihan isu, jangan-jangan LPG untuk pengalihan isu pagar laut, hukum itu yang mengeluarkan SHGB, cabut seluruh pagar laut di seluruh Indonesia," pungkas Said Iqbal.
Diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto berbicara peluang adanya reshuffle kabinet merah putih pasca lewat 100 hari pemerintahannya. Namun, ia tidak menjawab lugas mengenai hal tersebut.
Prabowo hanya mengatakan bahwa masyarakat Indonesia menuntut pemerintah untuk bekerja dengan benar dan bersih. Karena itu, dirinya ingin menegakkan hal tersebut.
"Jadi begini kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar yang bekerja dengan benar jadi saya ingin tegakkan itu," ujar Prabowo dalam sesi tanya jawab seusai resepsi harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (5/2/2025) malam.
Prabowo menegaskan dirinya akan menyingkirkan bawahannya yang tidak mau bekerja dengan benar kepada masyarakat.
"Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain yang tidak mau bekerja benar benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," tegasnya. (Azwar)