Iklan

Said Iqbal Kritik Menteri P2MI di Kasus Kematian 2 WNI: Kalau Hanya Lip Service Tukang Becak Juga Bisa

warta pembaruan
07 Februari 2025 | 3:52 PM WIB Last Updated 2025-02-07T08:52:45Z

Aksi Solidaritas Buruh. Massa buruh kembali menggelar aksi di depan Kedubes Malaysia di Jalan Rasusa Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2025). Foto:Istimewa)

Jakarta, Wartapembaruan.co.id
- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia dan Partai Buruh, Said Iqbal, mengkritik keras jajaran di Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) atas penanganan kasus kematian dua WNI di Malaysia.

Pasalnya, Said Iqbal melihat Menteri P2MI Abdul Kadir Karding dan para wakil menterinya yakni Christina Aryani dan Dzulfikar Tawalla sekedar lip service atau retorika belaka dalam penanganan kasus ini.

Hal itu terlihat dari seringnya para pejabat di Kementerian P2MI itu hadir dalam talkshow terkait kasus ini ketimbang datang langsung ke Malaysia untuk mengusut kasus ini.

"Kami meminta kepada pemerintah Indonesia, Menteri P2MI dan wamennya jangan kebanyakan lip service, melakukan konferensi pers," kata Said Iqbal saat aksi di depan Kedubes Malaysia, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/2/2025).

Said Iqbal meminta Menteri P2MI secara tegas menyatakan bahwa apa yang dialami dua WNI di Malaysia itu adalah pembunuhan.

"Kami minta Menteri P2MI dan Wamennya, nyatakan ada pembunuhan. Karena dia ada pembunuhan, maka yang membunuh harus dihukum. Siapa dia? Polisi di Raja Malaysia. Siapa yang menembak? Siapa yang pemerintah menembak? Harus di penjara. Seberat-beratnya," pinta Said Iqbal dengan tegas.

"Hei Menteri, jangan enak-enak saja makan uang negara," lanjutnya.

Menurut Said Iqbal, jika jajaran Kementerian P2MI hanya sekadar lip service maka sama sekali tak ada gunanya.

"Jangan enak-enak saja konferensi pers. Abang becak, saudara kami pun bisa jadi Menteri kalau cuma konferensi pers," ujar Said Iqbal.

Tuntutan kedua, Said Iqbal dan massa buruh meminta jajaran Kementerian P2MI segera membawa pulang tiga WNI yang mengalami luka atas peristiwa penembakan yang dilakukan kepolisian Malaysia di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia, Jumat (24/1/2025). 

Sebab, Said Iqbal menyebut bahwa para WNI terpaksa mengadu nasib di negara orang karena pemerintah tak mampu memberikan pekerjaan kepada mereka di tanah air.

"SSudah tidak bisa ngasih pekerjaan, tidak melindungi. Buat apa kamu jadi Menteri? Oleh karena itu yang kedua, jemput yang sekarang sakit," kata Said Iqbal.

Said Iqbal menegaskan, pihaknya memberikan waktu tiga hari kepada jajaran Kementerian P2MI untuk membawa pulang WNI yang terluka.

"Bila mana dalam satu kali tiga hari, pemerintah Indonesia khususnya Menteri dan Wamen P2MI tidak mengambil langkah-langkah dan memulangkan tiga orang yang masih dalam keadaan sakit. Maka kami bisa pastikan mengepung kantor Menteri P2MI dan Kedubes Malaysia setiap hari," pungkas Said Iqbal dengan tegas. (Azwar)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Said Iqbal Kritik Menteri P2MI di Kasus Kematian 2 WNI: Kalau Hanya Lip Service Tukang Becak Juga Bisa

Trending Now

Iklan