Iklan

PDIP Tarik Kader dari Retret, Benedictus Danang: Memulai Tradisi Oposisi

warta pembaruan
21 Februari 2025 | 3:27 PM WIB Last Updated 2025-02-21T08:27:14Z


Jakarta, Wartpembarun.co.id
-- Penahanan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, memicu respons tegas dari partainya. PDIP menarik seluruh kadernya yang menjabat sebagai kepala daerah dari Retret yang diselenggarakan oleh pemerintah. Keputusan ini menuai pro dan kontra di berbagai kalangan.

Pihak yang menentang keputusan tersebut menilai bahwa kepala daerah dipilih oleh rakyat dan seharusnya lebih mengutamakan kepentingan rakyat daripada instruksi partai. Apalagi, dalam beberapa kasus, kepala daerah terpilih melalui koalisi partai politik, sehingga tindakan boikot terhadap Retret dianggap mencederai amanat rakyat.

Namun, di sisi lain, PDIP menegaskan bahwa keputusan ini merupakan bentuk kritik terhadap jalannya pemerintahan yang dinilai menyimpang dari kaidah etika dan moral politik. PDIP juga menegaskan bahwa pihaknya selalu mendukung proses hukum bagi kader yang terbukti melakukan korupsi dan merugikan negara. Namun, dalam kasus Hasto Kristiyanto, PDIP melihat adanya unsur pembungkaman politik melalui jalur hukum, sehingga langkah politik dengan menarik kader dari Retret dianggap sebagai respons yang sepadan.

Benedictus Danang Setianto, SH, LLM, MIL, Ph.D., Dosen Ilmu Hukum Universitas Soegijapranata, Semarang, sekaligus pendiri Jateng Corruption Watch, menilai bahwa langkah PDIP ini bisa menjadi awal tradisi baru dalam demokrasi Indonesia.

“Tindakan ini akan memulai tradisi baru dalam proses demokrasi, yaitu oposisi yang secara sistematis dan terstruktur mengkritisi kebijakan pemerintah. Ini bisa menjadi langkah awal menuju pembentukan shadow government atau pemerintahan bayangan yang secara khusus mengawasi kebijakan pemerintah,”  ujar Benedictus, Jumat (21/2).

Ia menambahkan bahwa prinsip check and balance akan semakin terjaga jika ada oposisi yang kuat. Pemerintah juga akan lebih berhati-hati dalam menerbitkan kebijakan karena ada pihak yang memiliki informasi setara dan mampu mengusulkan alternatif kebijakan bagi rakyat.

“Pada akhirnya, pemilih akan semakin cerdas dalam menentukan sikap saat pemilu karena selalu diberikan opsi kebijakan yang berbeda terhadap kondisi sosial ekonomi yang sama,” tambahnya.

Benedictus berharap langkah PDIP bukan sekadar respons reaktif, tetapi menjadi bagian dari strategi politik jangka panjang tanpa kompromi yang melemahkan peran oposisi.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • PDIP Tarik Kader dari Retret, Benedictus Danang: Memulai Tradisi Oposisi

Trending Now

Iklan