Jakarta, wartapembaruan.co.id - Mengikuti Rakornas bidang perpustakaan Tahun 2025 guna sinergi membangun budaya baca dan kecakapan literasi untuk negeri. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Muaro Jambi berharap dapat diterapkan di Kabupaten Muaro Jambi kemampuan masyarakat untuk membaca, menulis, dan memahami informasi. Literasi juga mencakup kemampuan untuk mengolah informasi dan pengetahuan untuk mendukung kecakapan hidup, Rabu (5/2/2025).
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini, turut dihadiri sebagai pembicara kunci oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed dengan mengusung tema “Sinergi Membangun Budaya Baca dan Kecakapan Literasi untuk Negeri”
Pesan Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Edi Wiyono menyatakan literasi memiliki peran penting bagi kemajuan bangsa, untuk itu diperlukan kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi nonpemerintah, sektor swasta, dan komunitas dalam upaya peningkatan literasi.
Sesuai amanat Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional pasal 3 poin b mengamanatkan adanya sinkronisasi perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional dilakukan untuk peningkatan keterpaduan perencanaan dan penganggaran.
Dijelaskan oleh Ridwan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Muaro Jambi, Kegiatan yang dilaksanakan dua hari ini diselenggarakan dengan tiga tujuan, yakni merumuskan dan menyusun strategi yang terintegrasi di antara berbagai pemangku kepentingan (pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas, sektor swasta, dan masyarakat) dalam meningkatkan literasi, meningkatkan koordinasi di antara berbagai lembaga, kementerian, dan organisasi yang terlibat dalam program literasi, serta memperkuat kemitraan di antara sektor publik, swasta, masyarakat sipil, dan komunitas lokal dalam membangun literasi.
" Sesuai yang dijelaskan dalam rakornas, Setiap pemangku kepentingan memiliki peran bersama untuk menciptakan program-program yang inovatif dan inklusif. Hal ini agar terlaksana dengan lebih berkualitas dan efektif dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan nasional sesuai visi dan misi Presiden yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dengan menggunakan pendekatan tematik, holistik, integratif dan spasial,” paparnya.
Menutup penjelasannya, Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang terdapat dalam Renstra Perpusnas, serta mendukung proses perencanaan partisipatif yang melibatkan seluruh jajaran pemangku kepentingan di bidang perpustakaan, dengan mekanisme bottom up dan topdown planning. Dan diharapkan pada akhirnya, Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2025 menghasilkan satu naskah rekomendasi kebijakan dalam penyusunan program dan anggaran pengembangan perpustakaan dan literasi.
(Tim)
