Iklan

Indeks Inovasi Mamuju Meningkat, BSKDN Kemendagri Tekankan Kolaborasi dan Replikasi

warta pembaruan
20 Februari 2025 | 10:20 AM WIB Last Updated 2025-02-20T03:20:16Z


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
- Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)  mengapresiasi peningkatan signifikan Indeks Inovasi Daerah (IID) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, yang naik dari 20,70 pada 2023 menjadi 44,69 pada 2024. Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi Informasi, dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri BSKDN Aferi S. Fudail menegaskan bahwa lonjakan indeks ini harus dibarengi dengan kolaborasi antar pemangku kepentingan dan replikasi inovasi agar dampaknya lebih luas dan berkelanjutan.

"Lompatan peningkatan IID Kabupaten Mamuju Pada tahun 2023 mencapai kurang lebih  24 poin. Namun perlu terus ditingkatkan lagi dari sisi kualitasnya. Jangan juga mengirim sebanyak-banyaknya (inovasi)  tanpa punya kualitas karena itu justru akan menjadi bagian dari mengurangi tingkat kematangan inovasi," ungkap Aferi saat menerima kunjungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju di Command Center BSKDN pada Rabu, 19 Februari 2025. 

Dirinya  menambahkan bahwa  tingkat kematangan dan keberlanjutan inovasi tidak hanya mengandalkan peran Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) semata, tetapi juga memerlukan sinergisitas atau kolaborasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. “Kalau hanya BRIDA sendiri yang berinovasi tanpa kolaborasi dengan OPD lain sangat sulit untuk (mempertahankan) peningkatan IID Kabupaten Mamuju,” ujarnya.

Selain itu, Aferi juga menjelaskan  pentingnya interoperabilitas dalam penerapan inovasi digital agar layanan publik semakin efektif. Dia menegaskan, agar jangan sampai berbagai aplikasi yang dibuat, justru  membingungkan masyarakat karena tidak memiliki keterpaduan dan sinkronisasi satu sama lain. Untuk itu, menurutnya interoperabilitas adalah kunci agar inovasi benar-benar memberi manfaat nyata. 


"Jika antar satu aplikasi dengan aplikasi lain tidak memiliki interoperabilitas, tidak memiliki sinegisitas yang baik, maka jangankan dalam perspektif masyarakat memanfaatkan, pimpinan dalam mengevaluasi berbagai pencapaian aplikasi-aplikasi  itu pun akan merasa kesulitan, ini harus dihindari," tegasnya. 

Sementara itu berdasarkan pelaporan IID 2024, selain peningkatan skor dan peringkat, jumlah inovasi yang didaftarkan oleh Kabupaten Mamuju juga mengalami kenaikan signifikan. Kendati demikian, indikator replikasi inovasi masih tergolong rendah. Oleh karena itu, Aferi  berharap Kabupaten Mamuju dapat menjadi pelopor dalam membangun forum replikasi inovasi di Provinsi Sulawesi Barat.

“Replikasikan inovasi antar daerah, sehingga menaikan bobot (inovasi) antar daerah. Manfaatnya bukan hanya menaikan  bobotnya  (inovasi) Kabupaten Mamuju tetapi kabupaten yang ada secara menyeluruh di Wilayah Sulawesi Barat itu meningkat," pungkasnya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Indeks Inovasi Mamuju Meningkat, BSKDN Kemendagri Tekankan Kolaborasi dan Replikasi

Trending Now

Iklan