Jambi, Wartapembaruan.co.id - Kota Jambi kembali diguyur hujan pada, Minggu (23/2) hingga menyebabkan sejumlah daerah terdampak banjir.
Perkumpulan Hijau Mendata terdapat sebanyak 19 titik lokasi terdampak banjir, dengan beberapa daerah mengalami genangan cukup parah.
Banjir ini tak hanya merendam permukiman warga, namun juga merendam sekolah, hingga fasilitas umum seperti Lapas Kota Jambi dan kawasan SPBU.
Titik wilayah yang terdampak 'Banjir :
1. Aster Biru, Lingkar Selatan
2. RT 56, Lingkar Selatan
3. RT 22 Kelurahan Telanaipura
4. RT 14 Paal 5
5. Perumahan Bumi Paal Merah Indah
6. RT 36 Kelurahan Kenali Besar (Jalan Penerangan)
7. RT 08 Kelurahan Simpang III Sipin
8. Perumahan Namura
9. RT 32 Kelurahan Simpang Empat Sipin
10. SD 113 Kelurahan Simpang Empat Sipin
11. Lapas Kota Jambi
12. Depan SPBU Kuburan Cina
13. Perumahan Kembar Lestari
14. RT 19 Suka Karya
15. RT 15 Kelurahan Aur Kenali (Perumnas Aur Duri)
16. RT 03 Kelurahan Kenali Asam
17. Perum bougenvill lestari RT 25
18. Depan Kantor BPK
19.Sekitaran JBC
Feri Irawan Direktur Perkumpulan Hijau (PH) Jambi mencatat, banjir di Kota Jambi setiap tahun situasinya semakin parah. Masalah utama banjir Jambi adalah persoalan tata ruang yang masih mengakomodasi pembangunan skala besar di wilayah resapan air. Ada juga faktor salah urus penataan anak Sungai Batanghari (DAS terbesar Jambi) dan perubahan jalur DAS oleh pihak-pihak terkait dengan dalih kepentingan pembangunan serta tidak adanya kolam retensi yang di buat.
"Sementara pada sisi yang lain, pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Jambi yang masih kurang sampai dengan angka 15 persen. Akibatnya banjir semakin meluas yang meningkatkan kerentanan hidup warga semakin tinggi, Ungkap Feri."
Lanjut Feri, kami mendorong Walikota terpilih Kota Jambi 'Maulana - Diza untuk mengatasi masalah banjir, sebagai wujud pemenuhan janji politik 'Jambi menjadi Kota Bahagia. "Ini adalah PR yang harus diselsaikan untuk Walikota", Ungkap Feri.
Bukan hanya di Kota Jambi 'Feri menilai setiap tahunnya, mulai dari hulu sampai hilir Provinsi Jambi merasakan dampak dari bencana tersebut. Banjir di Provinsi Jambi bukan hanya disebabkan faktor alam, melainkan perpaduan antara dampak perubahan iklim, salah urus penataan ruang, mega infrastruktur, dan ekonomi politik penguasaan ruang.
"Dari keseluruhan faktor dampak bencana tersebut, Perkumpulan Hijau mendefinisikan kondisi bencana yang melanda Provinsi Jambi hari ini sebagai bencana ekologis yang diakibatkan oleh salahnya tata pembangunan yang dikelola oleh pemerintah sehingga berimbas pada bencana. Ujar Feri."