Iklan

Sambut Tahun 2025, APJATI Komitmen Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas PMI

warta pembaruan
02 Januari 2025 | 5:18 PM WIB Last Updated 2025-01-02T10:18:06Z


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
- APJATI Jaya, APJATI untuk Indonesia. Tahun 2025 merupakan momentum yang tepat bagi Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) untuk mendunia.

Dengan semangat baru di tahun 2025 ini, APJATI berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kerja Indonesia, mengembangkan sistem pengiriman tenaga kerja yang efektif dan efisien, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelindungan hak-hak pekerja migran Indonesia.

Indonesia tengah menghadapi bonus demografi, dengan tambahan 9 juta usia produktif dalam lima tahun ke depan. Ini potensi luar biasa, tapi bisa menjadi tantangan serius jika tidak dikelola dengan baik.

APJATI dan seluruh anggotanya berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam mencapai target peningkatan devisa melalui penempatan 500 ribu pekerja migran, serta mendukung pelindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) agar tidak ada lagi moratorium di wilayah-wilayah tertentu.

"Kami akan terus berupaya untuk mencapai tujuan tersebut. Mari kita sambut tahun 2025 dengan penuh harapan dan tujuan yang jelas. Semoga tahun 2025 ini menjadi tahun yang penuh berkah dan keberuntungan bagi kita semua," kata Ketua Umum APJATI Periode 2024-2029, Said Saleh Alwaini, dalam pernyataannya menyambut tahun baru 2025, Selasa (31/12/2024) malam.

Menurut Said Saleh Alwaini, Indonesia berada di era peluang emas. APJATI akan memperluas pasar ke Amerika Utara, Eropa, dan Australia. Dengan kolaborasi erat bersama pemerintah dan perwakilan RI, kita perjuangkan kuota lebih besar, sektor baru, dan payung bilateral yang membuka jalan bagi pekerja migran Indonesia.

"Kita tidak hanya bersaing, tapi bersaing secara sehat dan bermartabat, hingga tenaga kerja Indonesia dihormati di panggung global," ujar Said Saleh.

Said Saleh menambahkan, di dalam negeri, APJATI tidak akan tinggal diam menghadapi permasalahan yang terjadi seperti kriminalisasi yang mencoreng citra P3MI. APJATI akan mendorong reformasi regulasi agar jasa P3MI menjadi pilihan utama.

"Kita perkuat, kita benahi, demi masa depan yang cerah. APJATI adalah rumah besar bagi pekerja migran Indonesia, imbuh Said Saleh.

Said Saleh Alwaini menuturkan, saat ini adalah waktu keemasan APJATI. Dunia membutuhkan tenaga kerja, sementara Indonesia memiliki potensi besar. "Saatnya kita pintar memainkan peran ini untuk memaksimalkan peluang yang ada," tutur Said Saleh.

Dia mengungkapkan, Filipina yang populasi penduduknya hanya 116 juta, berhasil mengirim 10 juta pekerja migran. Sementara Indonesia dengan jumlah populasi penduduk lebih dari dua kali lipat, baru mencapai 4,5 juta PMI.

Dengan jumlah penduduk yang besar menunjukkan peluang besar bagi Indonesia untuk memanfaatkan momentum ini sebagai “Golden Period” pekerja migran.

"Oleh karena itu, periode emas ini harus dimanfaatkan oleh seluruh pemangku kepentingan di industri pekerja migran dengan cermat untuk menjadikan Indonesia lebih kompetitif di pasar tenaga kerja global," pungkas Said Saleh, yang juga CEO of Binawan Group.

Tentang Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI)

APJATI merupakan organisasi sosial/asosiasi bisnis. APJATI berdiri pada 29 Mei 1995.

APJATI berdiri untuk ikut membantu menyelesaikan ketersediaan pekerjaan di luar negeri, mengatasi pengangguran dan tentu saja mendatangkan devisa yang tak terhitung jumlahnya bagi negara.

Untuk menjadi Ketua Umum APJATI, merupakan pimpinan perusahaan jasa tenaga kerja yang tercatat didalam sertifikat dari Kementerian Tenaga Kerja atau biasa disebut lisensi. (Azwar)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sambut Tahun 2025, APJATI Komitmen Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas PMI

Trending Now

Iklan