Forum Diskusi Komite Pekerja Perempuan SP KEP SPSI yang Inklusif di Karawang (Istimewa)
Karawang, Wartapembaruan.co.id - Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP FSP KEP SPSI) bekerja sama dengan Pimpinan Cabang FSP KEP SPSI Kabupaten Karawang menyelenggarakan forum diskusi bertema “Mewujudkan SP KEP SPSI yang Inklusif”.
Acara ini menghadirkan perwakilan pengurus, aktivis laki-laki, dan perempuan dari berbagai cabang di wilayah Karawang, Bekasi, Tangerang, Purwakarta, dan Tangerang Selatan.
Forum dilaksanakan di Kantor PC FSP KEP SPSI Kabupaten Karawang, dihadiri oleh perwakilan Pimpinan Unit Kerja (PUK) dari sejumlah perusahaan besar, seperti Sumi Rubber Indonesia, INOAC Polytechno Indonesia, Bridgestone Tire Indonesia, Kimberly-Clark Softex, Asahimas, KAO Indonesia, Indosafety Sentosa Industry, dan Nestle.
Diskusi mengangkat dua agenda utama:
1. Pemberdayaan Aktivis Perempuan
Topik ini disampaikan oleh tim Pimpinan Pusat FSP KEP SPSI, yaitu Mustiyah, Ngatiyem, dan Ira Laila Budiman. Mereka membahas pentingnya peran Komite Perempuan SP KEP SPSI (KPS2), yang merupakan sayap organisasi sesuai hasil Musyawarah Nasional (MUNAS) VIII SP KEP SPSI Tahun 2022.
2. Komite Pekerja Muda
Materi tentang Komite Pekerja Muda disampaikan oleh Taufik Nurochman, Wakil Ketua Komite Pekerja Muda sekaligus Ketua PUK PT KAO Indonesia Karawang.
Dalam forum ini, dibentuk kepengurusan Komite Perempuan SP KEP SPSI (KPS2) untuk PC FSP KEP SPSI Kabupaten Karawang, dengan susunan sebagai berikut:
Ketua: Nabila Maulydia (PUK Sumi Rubber Indonesia)
Sekretaris: Wulandari (PUK INOAC Polytechno Indonesia)
Bendahara: Anastasya (PUK Kimberly-Clark Softex)
Anggota Kehormatan: Hanifah (PUK KAO Indonesia)
Forum diskusi ini bertujuan untuk memastikan keterwakilan dan keterlibatan perempuan dalam struktur organisasi SP KEP SPSI, Membentuk dan menetapkan tata kelola organisasi Komite Perempuan, termasuk pembentukan kepengurusan, program kerja tahunan, koordinasi dengan Komite Perempuan di daerah, menyusun database keanggotaan perempuan tingkat nasional serta memastikan pemenuhan hak dan perlindungan pekerja perempuan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan melakukan monitoring dan evaluasi terkait peran perempuan dalam organisasi.
Kegiatan ini diharapkan dapat mengidentifikasi jumlah keterwakilan perempuan dalam perangkat organisasi, membentuk program-program untuk meningkatkan peran perempuan di SP KEP SPSI, meningkatkan perlindungan pekerja perempuan dalam PKB serta membangun komunikasi yang efektif antara KPS2 dan perangkat organisasi lainnya.
Diskusi perdana di Karawang ini menjadi langkah awal untuk memperkuat peran perempuan dan pekerja muda dalam SP KEP SPSI. Diharapkan, para kader yang terbentuk dapat mengembangkan inisiatif ini di perusahaan masing-masing, menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dan meningkatkan kesejahteraan anggota serta keluarganya. (Azwar)