Iklan

Menperin-Menaker Adakan Pertemuan Bahas Penviptaan Lapangan Kerja Baru

warta pembaruan
06 Januari 2025 | 9:00 PM WIB Last Updated 2025-01-06T14:00:24Z

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bertemu Menteri Yassierli bertemu di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (6/1). Kedua kementerian itu bersepakat untuk saling mendukung kebijakan yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. (Istimewa)

Jakarta, Wartapembaruan.co.id
- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memetakan dari 40 perusahaan yang menyerap tenaga kerja terbanyak di Indonesia, termasuk sektor mana saja yang menjadi ujung tombak dalam penyerapan tenaga kerja di tanah air.

Kementerian Perindustrisn (Kemenperin) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berperan penting untuk mendukung peningkatan kinerja dan produktivitas industri manufaktur nasional agar bisa lebih berdaya saing global.

Pasalnya, selama ini sektor industri manufaktur terbukti menjadi tulang punggung atau konsisten memberikan kontribusi terbesar bagi perekonomian nasional.

Untuk itu, kedua kementerian tersebut berkomitmen untuk saling bersinergi dalam mengakselerasi program prioritas pemerintah, termasuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

Kedua kementerian itu juga sepakat untuk saling mendukung kebijakan dalam pengembangan industri manufaktur nasional yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.

“Kementerian masing-masing akan menyiapkan tim teknis yang dibutuhkan untuk saling mengisi dan melengkapi,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka pertemuan dengan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, di Kantor Kemenperin Jakarta, Senin (6/1/2025).

Agus  berharap pertemuan itu bisa jadi satu sinyal yang baik kepada pelaku usaha dan pelaku industri, bahwa kedua kementerian tersebut akan senantiasa melakukan koordinasi untuk mengelola sektor manufaktur yang dibina Kemenperin.

Agus menambahkan, kedua kementerian akan fokus juga pada penciptaan lapangan kerja untuk turut mendorong kesejahteraan masyarakat secara luas.

“Kami selalu mengedepankan job creation dalam investasi di sektor manufaktur. Belum lama ini, kami menyampaikan kepada Apple bahwa kami selalu menekankan job creation sebagai pertimbangan penting, agar mereka membangun pabrik di Indonesia,” imbuhnya.

Agus optimistis, upaya memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan kementerian terkait akan dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif, sehingga kepercayaan pelaku industri di Indonesia akan semakin tinggi.

“Kesepakatan yang penting ini akan kami gunakan untuk menjelaskan seperti apa tumbuh kembang sektor manufaktur saat ini,” ucap Agus.

Kedua kementerian juga akan memberikan perhatian penuh terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja di sektor industri.

"Ada beberapa studi yang mengatakan bahwa labour productivity di Indonesia harus ditingkatkan agar Indonesia bisa jadi lebih menarik bagi para calon investor. Sebab, produktivitas tenaga kerja yang tinggi akan mendongkrak daya saing industri manufaktur,” lanjut Agus.

Pada pertemuan Menperin dan Menaker, dibahas pula tentang kondisi sektor-sektor industri yang sedang rentan terhadap tekanan dari dinamika politik dan ekonomi global saat ini, serta sektor-sektor industri yang mempunyai potensi tumbuh lebih tinggi ke depannya. 

“Bahkan, kami telah memetakan dari 40 perusahaan yang menyerap tenaga kerja terbanyak di Indonesia, termasuk sektor mana yang menjadi ujung tombak dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia,” pungkas Agus.

Sementara itu, Menaker Yassierli menyampaikan, Kemenperin memiliki peranan penting dalam memberikan masukan kepada Kemenaker dalam mengelola ketenagekerjaan di Indonesia.

“Oleh karena itu, kami butuh data terkait kondisi sektor industri manufaktur saat ini. Alhamdulillah, kami mendapatkan data yang lengkap, terkait progres data industri per bulan, yang ekspansi dan kontraksi,” kata Yassierli.

Ia juga berharap dukungan dari Kemenperin dalam upaya membentuk lembaga produktivitas nasional. “Akan ada pembicaraan yang lebih teknis untuk bisa menggagas dan menggulirkan gerakan peningkatan produktivitas nasional, terutama di sektor industri manufaktur,” tambah Yassierli.

Menurut Menaker, pihaknya telah mendapat gambaran terkait sektor-sektor industri di Indonesia ke depannya.

“Karena kami bertanggung jawab untuk menyiapkan tenaga kerjanya yang kompeten. Jadi, kami akan rutin bertemu sehingga bisa memperkuat kinerja kami di Kabinet Merah Putih,” pungkasnya.

Pada pertemuan ini, turut hadir Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan serta jajaran eselon I Kemenperin dan Kemnaker. Menperin mengemukakan, kedua pihak sepakat untuk melakukan pertemuan atau kunjungan yang akan dilaksanakan rutin setiap semester. (Azwar)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menperin-Menaker Adakan Pertemuan Bahas Penviptaan Lapangan Kerja Baru

Trending Now

Iklan