Muaro Jambi, wartapembaruan.co.id - Akibat diguyur hujan yang hampir setiap hari pada awal tahun 2025, jalan di Kecamatan Sekernan lintas Desa Tantan menuju Desa Rantau Majo saat ini rusak berat.
Masyarakat mulai mengeluhkan adanya kerusakan jalan yang semakin parah, padahal jalan tersebut menjadi akses utama yang hampir setiap hari dilalui. Jalan menuju ke penyebrangan dari Desa Rantau Majo ke Kelurahan Sengeti tersebut menjadi akses alternatif masyarakat hendak ke kota Sengeti Ibu Kota Kabupaten Muaro Jambi, Jum'at (31/1/2025).
" Padahal jalan tersebut baru beberapa tahun saja diperbaiki, kiniko kondisinyo sudah sulit nian untuk dilalui, " ungkap warga pengguna jalan.
Menyimak kondisi jalan di Kecamatan Sekernan lintas Desa Tantan menuju Desa Rantau Majo tersebut, terdeteksi ada dua kali penganggaran dalam pelaksanaan pembangunannya. Berdasarkan dugaan uraian singkat pengerjaan, pekerjaan ini merupakan jenis konstruksi perkerasan jalan yang meliputi, Pekerjaan umum, Pekerjaan Tanah, dan Lapis Pondasi Agregat Tanpa Penutup Aspal serta pekerjaan Struktur Aspal. Dengan Mengacu Kepada spesifikasi yang berlaku (Permen PUPR No. 01 Tahun 2022).
Diketahui jika pengerjaan proyek Pengkerasan jalan ini dilaksakan pada tahun 2022 oleh CV. Gajah Muda Sriwijaya dengan pagu anggaran senilai kurang lebih 844 juta rupiah. Yang pada waktu pengerjaan sudah mendapat kritikan, yang mana tanah urug penimbunan proyek jalan tersebut menggunakan tanah setempat yang diambil tidak jauh dari pinggir sungai Batanghari dekat lokasi proyek tersebut.
Pada Tahun 2023 lanjutan pengerjaan proyek Pengkerasan jalan tersebut dikerjakan oleh CV. Mitra Prima Utama dengan pagu anggaran senilai kurang lebih 1 ( satu) miliar rupiah, dengan jenis transaksi tender. Tanah urug penimbunan proyek jalan tersebut diduga juga menggunakan tanah setempat yang diambil dilokasi lahan masyarakat sekitar jalan proyek tersebut.
Semestinya memang butuh ke transparanan pemerintah daerah Kabupaten Muaro Jambi dalam melaksanakan usulan pembangunan yang diusulkan oleh masyarakat desa untuk memiliki infrastruktur yang layak tempuh dengan kwalitas pengerjaan yang sesuai dengan mutu dak kekuatan. Sehingga pengerjaan proyek yang diterima masyarakat memiliki ketahanan yang cukup lama dan dapat memuaskan masyarakat penggunanya.
Persiapan pada pelaksanaan pembangunan proyek infrastruktur jalan yang kondisi jalannya sulit untuk dijangkau, semestinya diumumkan kepada masyarakat sekitar. Agar masyarakat yang memiliki modal bisa membantu mempersiapkan bahan-bahan proyek yang dibutuhkan oleh pelaksana.
Untuk merawat ketahanan jalan umum yang diusulkan masyarakat, terhadap pengusaha pemilik kebun disekitar jalan, patutlah diberikan himbau agar tidak menggunakan jalan umum tersebut disaat belum kering pasca hujan. (Dn)