Kendari, Wartapembaruan.co.id -- DPW Pekat IB Sulawesi Tenggara melalui Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK), La Ode Subroto, angkat bicara mengenai tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh Ridwan Badallah, Penjabat (PJ) Bupati Buton Selatan sekaligus Kepala Dinas Kominfo Sulawesi Tenggara, terhadap seorang pemuda asal Sulawesi Tenggara yang tengah menempuh pendidikan di Jakarta.
La Ode Subroto menyayangkan keras tindakan kekerasan tersebut, apapun alasannya. Menurutnya, sebagai pejabat publik, Ridwan Badallah seharusnya berperan sebagai figur orang tua yang membimbing dan mengayomi seluruh generasi muda Sulawesi Tenggara. Jika ada kesalahan yang dilakukan oleh pemuda tersebut, Ridwan Badallah semestinya mengedepankan dialog dan pendekatan persuasif untuk menemukan solusi, atau menempuh jalur hukum sesuai mekanisme yang berlaku di negara ini.
"Sebagai pejabat publik, Ridwan Badallah harus terbuka terhadap saran dan kritik, baik yang datang dari individu maupun lembaga. Jika alergi terhadap kritik, sebaiknya beliau mundur saja dari jabatannya," tegas La Ode Subroto.
Lebih lanjut, La Ode Subroto menduga bahwa tindakan kekerasan ini merupakan wujud kepanikan Ridwan Badallah. Ia mencurigai adanya indikasi penyimpangan selama masa jabatan Ridwan Badallah yang memicu rasa takut dan kehilangan kontrol hingga berujung pada tindakan premanisme.
"Negara ini tidak membutuhkan premanisme dalam pemerintahan. Kami berharap Menteri Dalam Negeri segera mengevaluasi kejadian ini dan mencopot Ridwan Badallah dari jabatannya sebagai PJ Bupati Buton Selatan," tambah La Ode Subroto.
DPW Pekat IB Sulawesi Tenggara menegaskan bahwa tindakan kekerasan semacam ini tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin yang baik. Pemerintah daerah dan pusat diharapkan segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini demi menjaga integritas pemerintahan di Sulawesi Tenggara.