Iklan

Akibat Rusaknya Jalan Lintas Nees Mobil Angkutan Sawit Terprosok Lagi, Kepercayaan Masyarakat Melemah Kepada Pemprov

09 Januari 2025 | 10:39 AM WIB Last Updated 2025-01-09T03:39:15Z


Muaro Jambi, wartapembaruan.co.id -
Rusaknya jalan lintas Nees-Simpang Sungai Duren saat ini, menjadi Kado terindah untuk ulang tahun Provinsi Jambi yang ke 68. Semakin bertambahnya usia Provinsi Jambi, kebijakan Pemprov Jambi pun semakin melemahkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Padahal jelas-jelas jika Hutama Karya dalam melaksanakan proyek pembangunan jalan Tol Betung-Tempino-Jambi Sesi IV Tempino-IC-Ness di wilayah Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi, telah mengantongi izin penggunaan jalan lintas Nees-Simpang Sungai untuk angkutan material proyek Tol.

Namun kenyataannya, Pemprov Jambi seolah tidak tegas terhadap tanggung jawab Hutama Karya atau Hutama Karya Infrastruktur untuk memperbaiki jalan lintas Nees-Simpang Sungai Duren yang saat ini dengan kondisi yang sudah rusak berat. 

Lagi dan lagi kejadian mobil terpuruk dijalan lintas Ness-Simpang Sungai Duren. Kali ini mobil angkutan buah kelapa sawit terpuruk, dari sejak jam 1 Wib dini hari, Kamis (9/1/2025).

Kondisi mobil truk sawit ini sudah miring dan hampir terguling, lantaran tidak kuat melalui jalan yang berlobang, yang berlokasi di wilayah RT 04 Desa Simpang Sungai Duren. 

Melihat kondisi itu, kekesalan warga semakin bertambah, bukannya mengehentikan PT Hutama Karya Infrastruktur ( HK-I) dalam menggunakan jalan lintas Nees-Simpang Sungai Duren, Pemprov Jambi seolah memang melakukan pembiaran atas jalan lintas Nees-Simpang Sungai Duren yang rusak saat ini.

Pemerintah Provinsi Jambi seolah tidak peduli terhadap keluhan masyarakat atas jalan lintas Nees-Simpang Sungai Duren yang semakin hari semakin bertambah rusak. Dampak langsung terhadap matinya usaha pedagang kecil pun, seolah dipandang sebelah mata oleh Pemprov Jambi.

Ketidak pedulian Pemprov Jambi terhadap kerusakan jalan lintas Nees-Simpang Sungai Duren yang disebabkan oleh aktivitas angkutan material proyek Tol Betung-Tempino-Jambi Sesi IV Tempino-IC-Ness wilayah Kecamatan Jambi Luar Kota, terlihat tanpa adanya sama sekali pengumuman dari pihak Pemprov Jambi untuk menghentikan aktivitas angkutan material proyek Tol menggunakan jalan lintas Nees-Simpang Sungai Duren.

Berdasarkan landasan hukum, Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan, Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 13/PRT/M/2011, Pemerintah seharusnya dapat menghentikan sementara aktivitas angkutan material proyek Tol jika menyebabkan kerusakan jalan semakin bertambah parah.

Skema penghentian aktivitas angkutan material proyek Tol yang menjadi penyebab kerusakan jalan umum yang menjadi alasan pemerintah berupa, adanya kerusakan jalan yang parah, jika sering terjadi kecelakaan lalu lintas, kerusakan jalan yang dapat menyebabkan gangguan lalu lintas, dan jika terdapat adanya dugaan pelanggaran peraturan lalu lintas dalam menggunakan jalan umum tersebut.

Proses penghentian bisa dilakukan setelah pemerintah daerah melaksanakan mengidentifikasi kerusakan jalan, melakukan penelitian dan analisis penyebab kerusakan, selanjutnya pemerintah daerah mengeluarkan surat peringatan kepada kontraktor/pengembang dan jika tidak ada perubahan, pemerintah daerah dapat menghentikan aktivitas angkutan yang menggunakan jalan umum tersebut.

Instansi yang bertanggung jawab atas adanya kerusakan jalan yang disebabkan pemberian izin penggunaan untuk mendukung proyek strategis nasional tersebut yaitu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) daerah dan Dinas Perhubungan daerah.

" Kami masyarakat disini belum menemukan hal yang dianggap sebagai ketegasan pemerintah provinsi Jambi terhadap rusaknya jalan lintas Nees-Simpang Sungai Duren. Yang jelas-jelas semenjak adanya proyek Tol jalan lintas Nees-Simpang Sungai Duren kondisinya rusak parah dan berdebu. Padahal hal ini sudah seringkali kami beritahukan melalui media pemberitaan, namun pihak Instasi terkait yang tersebut belum ada sama sekali datang mengidentifikasi seberapa berat kerusakan jalan lintas Nees-Simpang Sungai Duren saat ini " papar warga.

" Kami selaku masyarakat yang berada di lokasi jalan lintas Nees-Simpang Sungai Duren merasa kecewa sudah menyumbangkan suara dalam pelaksanaan pilkada serentak kemarin, meski unggul dan menjadi gubernur ke dua kalinya, kondisi kami tetap seperti ini dan apa yang menjadi keluhan kami seolah tidak diresponnya " tegasnya. (Tm)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Akibat Rusaknya Jalan Lintas Nees Mobil Angkutan Sawit Terprosok Lagi, Kepercayaan Masyarakat Melemah Kepada Pemprov

Trending Now

Iklan