Muaro Jambi, wartapembaruan.co.id - Berdasarkan informasi belum ada satu bulan sapi bantuan pemerintah Tahun 2024 yang diterima para kelompok peternakan di Kecamatan Jambi Luar Kota dan Kecamatan Kumpeh, sudah pada mati.
Belum diketahui penyebab kematian sapi-sapi bantuan pemerintah daerah Kabupaten Muaro Jambi yang dilaksanakan melalui satuan kerja Dinas Perkebunan dan Peternakan tahun 2024 yang lalu.
Dikonfirmasi kepada Pelaksana Tugas Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Muaro Jambi, Ridwan melalui pesan WhatsApp nya seolah bungkam tidak memberikan keterangan apapun terkait dengan kejadian tragedi sapi mati, yang menjadi tanggung jawab pihak rekanan selaku pelaksana kegiatan pengadaan sapi bantuan pemerintah tersebut, Selasa (29/1/2025).
Usman Halik salah satu anggota DPRD Kabupaten Muaro Jambi dari Fraksi PDI Perjuangan yang mendapatkan laporan dari para anggota kelompok peternakan penerima bantuan Bibit sapi bawah sapi-sapi tersebut banyak yang mati.
Namun saat ditanyakan berapa ekor sapi-sapi tersebut yang mati, dirinya menjelaskan jika sapi-sapi tersebut sudah diganti oleh pihak rekanan pelaksana kegiatan pengadaan sapi tahun 2024 di Satuan Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Muaro Jambi tersebut.
Diketahui jika pengadaan sapi bantuan pemerintah daerah Kabupaten Muaro Jambi yang dilaksanakan oleh satuan kerja Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Muaro Jambi tersebut dilaksanakan oleh Cv. Fathan Utama Jaya yang beralamat di kota Jambi, dengan nama paket pengadaan sapi jantan dan sapi betina.
Kegiatan ini dilaksanakan menggunakan jenis transaksi E-Katalog-Lokal melalui metode pemilihan E-Purchasing dengan kode paket 2OX-P2410-10707201 dan nilai realisasi Rp. 1.550.220.000,00 ( terhitung satu miliar lima ratus lima puluh dua ratus dua puluh ribu rupiah).
Belum ada ketegasan dari pihak Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Muaro Jambi terhadap pihak rekanan pelaksana pengadaan atas tragedi sapi bantuan yang mati tersebut.
Atas dugaan kegagalan dalam pengadaan sapi-sapi tersebut, sepertinya dapat diselesaikan dengan cara mengganti nya saja tanpa ada perjanjian pertanggungjawaban apapun terhadap pihak rekanan.
(Tim)
