Jakarta, Wartapembaruan.co.id – Proyek pembangunan Gelanggang Remaja (GOR) Kecamatan Sawah Besar yang berlokasi di Jl. Mangga Dua Dalam No. 5, RT 001 RW 012, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Jakarta Pusat, terus menjadi sorotan. Proyek ini merupakan bagian dari program Pembinaan dan Pengembangan Olahraga Pendidikan pada Jenjang Pendidikan yang Menjadi Kewenangan Daerah Provinsi dengan nomor kegiatan 2.19.03.1.01.
Proyek ini dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta (Dispora DKI Jakarta) dengan alokasi anggaran sebesar Rp 25.435.726.249,09 untuk tahun anggaran 2024. Proyek tersebut dimulai pada 24 Juli 2024, dengan waktu pelaksanaan selama 150 hari kalender. Konsultan perencana adalah PT. Tramatsi Utama, konsultan pengawas PT. Terasis Eroja KSO PT. Arss Baru, sedangkan penyedia jasa adalah KSO Mandiri - Bang Sang To.
Progres Proyek Terancam Tak Tepat Waktu
Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh sejumlah awak media pada Selasa, 26 November 2024, proyek ini masih memiliki sisa waktu 25 hari kalender untuk penyelesaian. Namun, hingga hari ini, Senin, 2 Desember 2024, tersisa waktu 20 hari kalender, sedangkan pekerjaan di lapangan masih jauh dari selesai.
Menurut keterangan Rian, salah seorang pengawas yang ditemui pada 26 November 2024, proyek ini berada di bawah tanggung jawab Dispora DKI Jakarta. Namun, Rian enggan memberikan pernyataan lebih lanjut dan meminta agar awak media menghubungi pimpinannya, Fanotona Agiawa. Hingga kini, permintaan konfirmasi tersebut belum ditindaklanjuti oleh pihak pelaksana maupun Dispora DKI Jakarta.
Oknum bernama Amir yang mengaku sebagai Tenaga Ahli Bawasda DKI Jakarta , sedangkan di Provinsi DKI Jakarta sudah tidak ada Bawasda tapi sudah menjadi Inspektorat |
Kendala di Lapangan
Ketika para awak media kembali mendatangi lokasi proyek pada Senin, 2 Desember 2024, mereka justru bertemu dengan seseorang bernama Amir yang mengaku sebagai Tenaga Ahli Bawasda DKI Jakarta. Dalam interaksi yang berlangsung sekitar pukul 13.59 WIB, Amir memberikan respons yang tidak bersahabat terhadap pertanyaan media.
Salah seorang awak media, “Asalamualaikum, selamat siang Pak. Kemudian di jawab. Anda punya etika tidak main masuk-masuk aja? Anda dari mana?” ujar Amir dengan nada tinggi saat coba dimintai konfirmasi oleh awak media. Kemudian salah seorang awak media menjawab. Kami dari Pers Pak, bermaksud mau konfirmasi pekerjaan untuk pemberitaan. Ya sudah nanti, tunggu aja di bawah. Setelah menunggu lebih dari 15 menit seperti yang diminta Amir, para awak media kembali mencoba bertanya, namun tidak mendapatkan jawaban yang memadai. Amir hanya menyatakan, “Ya sudah tunggu aja nanti dihubungi.”
Respon tersebut dinilai tidak mendukung transparansi proyek, sehingga memunculkan kesan bahwa keberadaan awak media sebagai kontrol sosial kurang dihargai.
Konfirmasi Selanjutnya
Mengacu pada perkembangan terbaru, progres pengerjaan proyek yang menyisakan 20 hari kalender terancam tidak selesai tepat waktu. Para awak media berencana untuk mengajukan konfirmasi lanjutan langsung ke Dispora DKI Jakarta guna mendapatkan kejelasan terkait kendala yang dihadapi dan langkah-langkah percepatan yang mungkin dilakukan.
Proyek pembangunan GOR Kecamatan Sawah Besar ini diharapkan dapat selesai sesuai jadwal untuk mendukung pembinaan dan pengembangan olahraga di tingkat pendidikan di wilayah DKI Jakarta. Namun, keterbukaan informasi dari pihak terkait menjadi kunci utama untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan proyek.