Jambi, Wartapembaruan.co.id ~ Sejumlah penumpang bus asal Jambi-Pematang Siantar, Sumatera Utara, mengamuk dikarenakan bus yang mengalami sejunlah kendala.
Di mana, bus mengalami pecah ban tepat pada pukul 02.00 WIB di wilayah Balam, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.
Namun, bus ternyata tidak memiliki ban serep. Hal ini mengakibatkan bus hanya bisa melaju dengan kecepatan 30 km perjam, dengan satu diantara ban bagian belakang dalam kondisi pecah ban.
Bus beberapa kali terpaksa berhenti untuk mencari bengkel, namun tidak kunjung menemukan ban yang dicari.
Karena tak memiliki ban serep, bus nekat terus melaju meski dengan kecepatan rendah. Lebih dari 8 jam bus terus berjalan sampai ke daerah Cikampak, Sumatera Utara.
Sekitar pukul 09.00 WIB, bus sempat berhenti di rumah makan. Setelah sarapan, bus kembali berangkat dengan kondisi ban pecah.
Emosi penumpang akhirnya pecah, saat satu dari dua sopir bus tertinggal di lokasi sarapan.
Bus kembali berhenti untuk menunggu sopir yang diantar pakai sepeda motor. Pada momen inilah, penumpang menyampaikan protesnya, atas sejumlah kendala yang dialami oleh bus.
"Sampai saat ini, blum ada bengkel yang punya ban pengganti, lebib 8 jam (saat ini masih dalam perjalanan) dengan kondisi ban pecah," ujar Aryo, satu diantara penumpang, Selasa, 31 Desember 2024.
"Setelah itu, sarapan. Setelah sarapan berangkat dari rumah makan, satu di antara sopir bis malah ketinggalan, sehingga harus menunggu sopir dinatar pakai motor," tambahnya.
Tidak hanya itu, penumpang juga mempertanyakan kesiapan dan SOP pihak Bus, yang tidak menyediakan ban serep, serta tidak adanya pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak Dishub.
Bus berangkat, tanpa pemeriksaan dan tidak masuk ke dalam Terminal Alambarajo.
Penumpang, bahkan terancam tidak bisa merayakan tahun baruan bersama keluarga di kampung halaman.
"Penumpang kesal, lantaran akan ada yang ketinggalan bus/kapal ketika tiba di Siantar, dan terancam tidak bisa berkumpul dengan keluarga di malam pergantian tahun baru," ucapnya.
"Sebagaimana diketahui, malam pergantian tahun baru, hal yang sangat kental bagi perantau (Suku Batak)," pungkasnya.
Dalam video yang beredar, tampak ibu-ibu kesal karena terlantar akibat bus yang mengalami kerusakan dan adanya kernet yang tertinggal saat istirahat di rumah makan. Sehingga, penumpang diminta untuk menunggu. Lantas, ibu-ibu tersebut sempat mengancam untuk membawa bus.