Rohul, Wartapembaruan.co.id -- Pendekar Melayu Hang Tuah, seorang laksamana di Kerajaan Melaka, berteriak lantang,” Takkan Hilang Melayu di Bumi, Esa Hilang Dua Terbilang, Patah Tumbuh Hilang Berganti”.
Keperkasaan Hang Tuah pada masa pemerintahan Sultan Mansur Shah tak ada tandingannya. Ia bersama empat sahabatnya, Hang Jebat, Hang Kesturi, Hang Lekir, dan Hang Lekiu dikenal gagah menjaga perairan Selat Melaka dari ganggguan negeri manapun.
Tekad itu membara di hati sanubari Hang Tuah dan empat sahabatnya demi tegaknya kedaulatan Malaka sebagai kerajaan melayu yang tersohor hingga ke negeri Cina bahkan Eropa.
Sayang seiring dengan perubahan zaman, apa yang diimpikan oleh Hang Tuah mulai meredup seakan lapuk menunggu rubuh. Budaya Melayu lalai mendapatkan perawatan dan pelestrian dari kaum puak melayu sendiri. .
Orang Malaysia kini bahkan malu berbahasa Melayu. Beruntunglah puak melayu yang tinggal di kawasan Kepulauan Riau masih setia berbudaya melayu dalam kesehariannya.
Lalu bagaimana dengan puak melayu yang bermukim di Kabupaten Rokan Hulu?
Rokan Hulu yang juga dijuluki sebagai Negeri Seribu Suluk sejak dulu dikenal sebagai bumi melayu yang kehidupan masyarakatnya sarat dengan budaya melayu dalam kesehariannya.
Banyak tradisi melayu yang sudah lama sekali berkembang seperti Bukoba, Tari Cegak, salah satu budaya dari suku Bonai, Silek Tigo Bulan, bahkan sudah diangkat dalam warisan budaya Riau yang perlu dilestarikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain itu masih ada lagi sejumlah tradisi lainnya yang juga telah ditetapkan dalam warisan budaya Riau oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hal ini menandakan betapa Rokan Hulu kaya dengan beragam budaya melayu yang memiliki nilai yang tinggi.
Meski sudah mendapat pengakuan dari pusat, bukan berarti puak melayu di Rokan Hulu ini merasa bangga hingga larut dalam merawat dan menjaganya.
Paslon Wakil Bupati H Syafaruddin Poti, seorang tokoh melayu Rokan Hulu merasa gusar kalau-kalau satu persatu tradisi ini kelak akan lenyap dari permukaan bumi bagaikan dinosaurus.
Melayu Center
Makanya jika terpilih sebagai pemimpin Rohul bersama Calon Bupati Anton Poti, Insha Allah akan membangun gedung Melayu Center di Rokan Hulu.
Gedung ini nanti sebagai tempat anak melayu menggali jati dirinya dengan belajar beragam tradisi melayu seperti adat perkawinan, kesenian, bela diri, busana, kuliner, dan lainnya.
Selain itu itu para pakar dan budayawan melayu Rohul akan mendorong budaya seperti Tari Cegak, Bukoba, dan lainya bagi kehidupan puak melayu, khususnya pemahaman tradisi ini bagi generasi muda melayu di Rohul.
Melayu Center ini juga akan dijadikan tempat untuk mengggali mana-mana tradisi melayu Rokan Hulu yang sudah hilang untuk dilestarikan kembali. (affan)