Iklan

Ngobrol Rutin Senin - Kamis Bersama Pemempin Spiritual Nusantara Sri Eko Sriyanto Galgendu

07 November 2024 | 9:13 PM WIB Last Updated 2024-11-07T14:13:05Z


Wartapembaruan.co.id
, Masalah film Indonesia -- khususnya yang horor -- terkesan lebih cendrung merendahkan atau membuat pemahaman spiritual menjadi dangkal, menjadi topik pembuka acara ngobrol santai rutin di Foor Truck kawasan kuliner malam Jalan Juanda Jakarta Pusat.

Karena itu, seni perfilman Indonesia harus mampu mengangkat dimensi spiritual yang luas dan mendalam, sehingga memperkaya khazanah kebudayaan bangsa Nusantara yang telah menjadi Indonesia. Inilah topik awal diskusi di Food Truck "Wedang Uduk Mabes" di kawasan Jalan Ir. H. Juanda, Jakarta Pusat, 7 November 2024 bersama Thia, Kanjeng Bios Abiyoso dan kawan-kawan.

Topik berikutnya bergeser masalah usaha kuliner yang tengah dirintis Sri Rko Sriyanto Galgendu di kawasan Jalan Juanda Raya yang diharap dapat menjadi kawasan kuliner malam guna mendukung Ibu Kota Jakarta menjadi Kota Bisnis Internasional yabg memiliki daya tarik tersendiri.

Karena itu masalah peluang -- untuk semua hal -- adalah milik semua orang. Tapi celah dam kesempatan -- adalah -milik mereka yang fokus dan serius untuk melakukan sesuatu yang akan memberi banyak manfaat bagi dirinya dan orang lain.

Topik berikutnya merambah pada filsafat Jawa yang memahami tentang 

pengertian ilmu yang sering dipahami dalam bentuk hitam dan putih, pada dasarnya putih semua. Ilmu hitam itu tergantung pada penggunanya untuk masalah yang putih atau hendak digunakan untuk hal-hal yang hitam. 

Topik berikutnya adalah hal-gal yang dianggap klenik. Seperti sosok Syeh Siti Jenar yang dinarasikan dibunuh itu, sesungguhnya bukan secara fisik, tetapi dalam pengertian ajarannya semata yang tidak boleh dikembangkan karena dapat menyesatkan mereka yang terbilang awam dalam perspektif tasawuf. Cerita serupa sama halnya dengan cara penjajah memutus warisan peninggalan sejarah suku bangsa nusantara yang maha dahsyat, agar tidak bisa diteruskan sebagai nilai-nilai luhur bangsa nusantara yang tidak punya bandingannya di dunia.

Begitulah pemahaman filosofis para leluhur, jika mau mengacu pada filsafat Jawa, maka simbolika blangkon atau topi ikat Jawa yang khas menandakan sebagai penjaga drajat sesepuh yang harus selalu dijaga agar tidak lagi bersikap liar dan binal. Sehingga dengan simbolika blangkon atau ikat kepala itu, seseorang dapat menjadi pengayom, pembimbing serta panutan yang pantas untuk dicontoh arau ditauladani.

Acara ngobrol bareng rutin setiap Senin dan Kamis ini berlangsung santai, tapi serius membahas banyak hal yang patut dibicarakan untuk mengantisipasi beragam masalah yang mengemuka dan menjadi topik penting yang rekevan dengan kehidupan sehari-hari. 


Pecenongan, 7 November 2024

Oleh: Jacob Ereste


Sama dengan cerita pembunuhan Syeh Siti Jenar itu bukan secara fisik, tapi yang dibunuh adalah paham yang diajarkannya, agar tidak menyesatkan orang awan yang tidak cukup ilmu pemahamannya.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ngobrol Rutin Senin - Kamis Bersama Pemempin Spiritual Nusantara Sri Eko Sriyanto Galgendu

Trending Now

Iklan