Jepang, Wartapembaruan.co.id ~ Biasanya para atlit yang sukses meraih juara akan selalu melampiaskan sukacitanya dengan beragam gaya. Ada yang jungkir balik, berteriak lantang seraya mengangkat kedua tangannya, atau berpelukan dengan sesama pemain disertai senyuman atau tangis haru. Sementara yang kalah kecewa, wajahnya lesu tertunduk menyesali kekalahannya.
Sikap pendukung tak kalah garang. Ada yang menabuh genderang, berteriak, kompak bernyanyi, dengan mengibarkan bendera negara asal mereka.
Dibalik serunya selebrasi masing-masing para peraih juara ini, ternyata ada juga atlit yang tidak menunjukkan sikap berlebihan begitu dirinya tampil sebagai pemenang ataupun kalah. Jika menang hanya sekadar senyum, kalau kalah pun biasa-biasa saja. Dialah atlit bulu tankis Akane Yamaguchi, atlit wanita bulutangkis dari Jepang.
Sebenarnya sikap apa adanya dari Akane Yamaguchi yang pernah meraih medali emas di Kejuaraan Dunia di Huelva Spanyol ini jauh hari sudah dalam diri Akane yang baru saja mengalahkan pebulutangkis Indonesia Georgia Mariskan Tunjung dalam pertandingan Final Kumamoto Japan Master 2024, pertengahan November lalu.
Seperti biasa tak ada selebrasi apapun kecuali senyum seraya membungkuk memberi hormat kepada penonton dan menyalami lawan.
Bagi penggemar olah raga bulutangkis, sikap Yamaguchi ini dipandang unik. Memiliki wajah kalem, kalah atau menang, pemain 24 tahun itu selalu memasang wajah datar-datar saja.
Akane Yamaguchi membeberkan bahwa ia memang tidak terlalu sering melakukan selebrasi besar-besaran atas pencapaiannya. Rutinitasnya jika memenangi gelar juara cukup sangat sederhana: pulang dan istirahat di rumah.
"Saya tahu semua lawan banyak yang tangguh. Setelah pertandingan selesai, saya senang karena saya menang," ucap Akane Yamaguchi usai laga.
"Saya tidak punya selebrasi spesial apapun setelah menang. Saya hanya pulang ke rumah lalu istirahat dengan nyaman dan tenang," kata dia lagi.
Meski dikenal sebagai pemain yang minim ekspresi dan selebrasi, permainan Yamaguchi tak bisa diremehkan.
Diam-diam menyerang, diam-diam menghabisi lawan, tampaknya adalah ungkapan yang tepat dalam menggambarkan tipe permainan Yamaguchi.
Arah shuttlecock kemana saja dia kejar demi menyelamatkan poin demi poin. Tak salah jika melabeli Akane Yamaguchi sebagai salah satu pemain tunggal putri yang ulet dan tak malas mengejar bola.
Cermin Diri
Sikap Akane Yamagunchi ini patut dijadikan cermin untuk berkaca diri bagi siapapun. Pada saat meraih sukses ataupun musibah senantiasa disikapi dengan rendah hati saja. Kalau berhasil bersyukur, jangan diumbar ke sana sini. Dan kalau kena musibah jangan ngoceh di sana-sini apalagi kalau sampai bikin onar.
Kalau tidak puas gunakan saluran hukum yang bertkaitan dengan masing-masing masalah. (affan)
