PEKANBARU, Wartapembaruan.co.id - Hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei The Republic Institute memperlihatkan bahwa Calon Gubernur Riau (Cagubri) atas nama M Nasir mendapatkan nilai popularitas tertinggi, sebesar 94,8%. Artinya, sebanyak itu masyarakat Riau yang mengenal M Nasir. Angka ini kemudian diikuti oleh Cagubri Syamsuar sebesar 92,8% dan Cagubri Abdul Wahid 91,2%.
Sementara untuk Calon Wakil Gubernur Riau, pasangan M Nasir yakni M Wardan meraih 80,9%, SF Hariyanto 78,3% dan Mawardi Muhammad Saleh 72,1%. Sedangkan jika dilihat dari nilai kesukaan (liketabilitas) masyarakat kepada calon Gubernur Riau, tertinggi kesukaan masyarakat jatuh kepada M Nasir86,5%, diikuti Abdul Wahid 80,5% dan Syamsuar hanya sebesar 65,7%.
Untuk tingkat keterpilihannya (elektabilitasnya) masyarakat Riau menempatkan pilihannya kepada M Nasir - M Wardan yang jauh meninggalkan pasangan calon lainnya. Nasir - Wardan meraih angka 39,6%, sedangkan Abdul Wahid - SF Hariyanto mendapatkan angka 29,7% dan Syamsuar - Mawardi hanya mendapatkan angka 24,8%. Sedangkan masyarakat yang belum menentukan pilihan ada sebesar 5,9%.
Tentu saja tren elektabilitas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Riau ini menjadi salah satu acuan dalam memprediksi hasil akhir pilkada Riau, siapa yang akan menjadi nomor satu dalam memperebutkan suara masyarakat Riau.
Dari hasil survei terlihat bahwa M.Nasir - HM.Wardan menjadi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang dominan daripada pasangan calon lainnya. Angka elektabilitas M.Nasir - HM.Wardan begitu tinggi dan stabil sejak survei yang mulai dilakukan pada bulan Oktober 2024, yang mencapai angka elektabilitasnya 27,3%, kemudian pada bulan november Awal angka elektabilitasnya naik menjadi 35,7% dan di November akhir kenaikannya semakin melejit menjadi 39,6%.
Dari hasil survei ini juga dapat dilihat pasangan calon Gubernur Riau mana yang melakukan kampanye dan debat publik mana yang lebih efektif. Terlihat bahwa masyarakat Riau sangat antusias mengikuti debat dan kampanye pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Menurut hasil survei, masyarakat Riau menilai debat dan kampanye sangat berpengaruh. Yang menyatakan berpengaruh sebesar 65%, tidak berpengaruh 24%, dan yang tidak jawab 11%.
Kemudian saat survei mencari angka model kampanye siapa yang paling efektif, masyarakat Riau merasa telah didatangi dan dikunjungi pasangan calon NAWAITU (Nasir-Wardan) yaitu sebesar 41,3%, disusul pasangan Bermarwah sebesar 30,5%, dan pasangan Suwai 20%, dan yang tidak menjawab 8,2%.
Hal ini menunjukkan efektivitas kampanye yang dilakukan oleh pasangan calon NAWAITU sehingga mampu menyentuh sebanyak 41,3% masyarakat. Kampanye NAWAITU lebih beragam caranya. Salah satunya yaitu kampanye yang dibungkus pesta rakyat dan melibatkan Kiai-kiai kampung, seniman-seniman yang disesuaikan dengan wilayahnya, di sekmen Jawa dengan Campursarinya, di Wilayah Melayu dengan Tablig Akbar dan sholawatan, serta dibeberapa sekmentasi pemilih lainnya.
Hal inilah yang akhirnya membuat pasangan calon NAWAITU mendapatkan penerimaan yang lebih luas karena cara kampanye yang dapat menyentuh seluruh elemen masyarakat.
Jika dilihat dari aspek debat publik Masyarakat Riau juga memberi pilihan kepada NAWAITU sebesar 48%, BERMARWAH 25,5%, SUWAI 18,1% dan yang tidak jawab 8,4%. NAWAITU dinilai paling aktraktif dalam debat publik tersebut, yang mampu memanfaatkan panggung sebagai pertunjukan politik.
Slogan yang diusung pasangan NAWAITU, “M.Nasir - HM.Wardan Bisa, Nasir-Wardan Tahu Caranya, Jangan Lupa Coblos No.2, "I love you full Masyarakat Riau” sangat aktraktif dan mengena di hati masyarakat.
Survei ini adalah survei terakhir menjelang Pilkada serentak di Provinsi Riau, setelah The Republic Institute melakukan 3 survei serupa sebelumnya. Dengan metode pengambilan sampel Stratified Random Sampling menggunakan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 1.200 responden, yang tersebar di seluruh wilayah di Provinsi Riau.
Kemudian jumlah tersebut diturunkan ke tingkat kabupaten/kota, lalu dilanjutkan ke tingkat kecamatan, lalu diturunkan ke tingkat kelurahan, RT/RW, rumah dan menentukan subjek penelitiannya dengan dilakukan Quality Control yang berlapis. Waktu pengambilan sampel dengan wawancara langsung ke responden yang dilakukan pada tanggal 20-22 November 2024, dengan margin of error sebesar 2,8% dan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Riset yang dilakukan The Republic Institute bersifat independen dan transparan, untuk mengukur isu-isu yang mengiringi Pilkada dan mengukur seberapa besar tingkat popularitas dan elektabilitas dari masing-masing calon kandidat pemimpin politik, yakni Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Riau.**/ril