Pakpak Bharat, Wartapembaruan.co.id - Pelantikan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) Kabupaten Pakpak Bharat untuk masa bakti 2024-2029 dilantik, digelar Gereja Kristen Pakpak Dairi (GKPPD) Salak Kota, Sabtu (2/10/2024) sore.
Dalam acara pelantikan ini dirangkai dengan beberapa acara, diawali dengan ibadah pelantikan dan dilanjutkan tarian persembahan dari siswa SMP Negri 1 Salak dan sesi pelantikan.
Pada prosesi pelantikan itu, diawali pembacaan angaran dasar PIKI, dan dilanjutkan pembacaan Surat Keputusan Kepengurusan DPC PIKI Kabupaten Pakpak Bharat.
Dalam SK DPC PIKI Kabupaten Pakpak Bharat yang dibacakan itu, sebagai Ketua Jalan Berutu, Sekretaris Sumantri Bancin dan Bendahara Dr Ebtanas Padang.
Pelantikan yang langsung dilakukan oleh Ketua DPD PIKI Sumatera Utara Naslindo Sirait, ditandai dengan pengucapan janji pengurus DPC PIKI Pakpak Bharat, dipandu oleh Ketua DPD PIKI Sumatera Utara, dan dilanjutkan penyerahan bendera pataka serta Pin PIKI.
Ketua DPC PIKI Pakpak Bharat yang baru dilantik menyampaikan berkomitmen untuk mengibarkan bendera PIKI ini diseluruh wilayah Kabupaten Pakpak Bharat.
"Kami dari DPC PIKI Kabupaten Pakpak Bharat berkomitmen. Setelah ini barang kali dan beberapa hari kedepan, kami akan undang teman-teman, untuk segera menyusun program DPC PIKI Pakpak Bharat, sehingga dengan program itu ada alat kami, rencana aksi apa yang harus kami lakukan untuk bisa di Pakpak bharat PIKI ini berkibar di Pakpak Bharat dengan benar-benar. Kita tau memang masih banyak, gak tau dikabupaten lain, kalau kami di Pakpak Bharat, masih banyak juga mempertanyakan apa PIKI itu?," kata Jalan.
Jalan Berutu yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Pakpak Bharat, berharap terbentuknya DPC PIKI di Pakpak Bharat, PIKI akan semakin dikenal orang.
"Kami dari DPC PIKI Kabupaten Pakpak Bharat berkomitmen, berkomitmen bagaimana supaya PIKI di Pakpak Bharat itu benar-benar berkontribusi terhadap pembangunan di Pakpak Bharat, terhadap mitra-mitra, baik mitra kami gereja, maupun mitra kami pemerintah, maupun masyarakat itu sendiri kami dapat berkontribusi. Tadi juga disebutkan bahwa harus bisa mengubah, sebagai agen perubahan di Pakpak Bharat untuk masyarakat lebih sejahtra ataupun PIKI bisa berdampak di Kabupaten Pakpak Bharat dan mungkin di tingkat provinsi," kata jalan.
Jalan juga tetap mengharapkan arahan dan bimbingan secara khusus dari Ketua DPD PIKI Sumatera Utara, supaya PIKI Pakpak Bharat lebih terarah, serta membantu mereka bisa membuat lebih bagus hubungan ke segala stakeholder, sehingga PIKI di Pakpak Bharat bisa lebih maju.
"Sekali lagi kami ucapkan terimakasih atas amanah yang telah diberikan kepada kami, ini bukan menjadi sumber pendapatan dari sana, tapi percayalah kita bahwa ini adalah sebagai beban, tapi saya percaya dengan komposisi keputusan tadi sudah tepat. Kami percaya dengan keputusan ini kami bisa berbuat untuk Pakpak Bharat untuk organisasi DPC PIKI Pakpak Bharat secara khusus berdampak terhadap DPD PIKI Sumatera Utara. Terimakasih atas dukungan semuanya," pungkas Jalan.
Sebelumya, Ketua DPD PIKI Sumatera Utara dalam arahannya menyampaikan, bahwa orang-orang yang berkumpul di organisasi PIKI adalah orang yang memiliki intelektualisme.
"Ini bukan organisasi politik, walaupun bidang politik masuk yang harus dicermati dan dikaji oleh PIKI, tapi PIKI bebas dari seluruh unsur-unsur politik, berafiliasi pada partai politik ataupun mendukung kepada orang-orang tertentu. Jadi PIKI adalah milik gereja, milik masyarakat, tidak berafiliasi pada satu kelompok-kelompok," kata Naslindo.
Kata Naslindo, PIKI adalah organisasi intelektual, maka outputnya itu adalah sebagai gerakan pemikir. Sebagai gerakan pemikiran yang harus dikeluarkan itu adalah gagasan-gagasan untuk memajukan masyarakat.
Naslindo mengucapkan selamat kepada Jalan Berutu sebagai Ketua DPC PIKI Kabupaten Pakpak Bharat, serta pengurus lainnya yang baru saja dilantik agar memberikan dukungan.
"Dewan pakar kasih masukan, dewan penasehat berikan nasehat, trus sama-sama dengan pemerintah, kalau pemerintah mengalami sedikit kekurangan, kita bisa menyampaikannya dengan santun tidak perlu kita harus kritik, apalagi di media sosial. Terus sama-sama dengan gereja, jangan pernah tinggalkan gereja, justru juga menjadi alat gereja untuk bisa menyuarakan kebenaran," pesannya.(Sibanu)