Pagaralam, wartapembaruan.co.id ~ Dialog Terbuka tentang UMKM dan pendampingan pemerintah kepada usaha usaha kecil dalam pertemuan dengan komunitas anak muda Pagaralam.
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pagaralam nomor 02, Pagaralam ALAF Gale' menggelar diskusi terbuka bersama anak muda yang tergabung dalam Komunitas Off-road, Mahasiswa, Anak muda se kota Pagaralam Diskusi berlangsung di Alun alun Kota Pagaralam Minggu (10/11/2024) Sore.
Kegiatan itu menjadi wadah anak muda Pagaralam, termasuk mahasiswa, pengusaha muda dan pekerja seni, untuk menyampaikan aspirasi dan keresahan mengenai berbagai isu. Terutama berkaitan dengan peran UMKM dan inovasi pemuda.
Dalam diskusi Pertanyaan Dari Pikia YAIP dan Bujang gadis Kampus juga Lio kencer Pemuda pencinta buku menyoroti idealisme anak-anak muda yang kerap terkendala keterbatasan finansial.
“Ini kan idealisme. Anak-anak muda ini malu, kalau ingin ‘minta pada pemerintah’ ini kan malu. Idealismenya tinggi, tapi sebetulnya dia tidak punya kemampuan finansial,” ucap Lio Kencer.
Menurut Alpian Calon Wali Kota Pagaralam ini, tidak semua anak muda bermodal besar untuk meraih kesuksesan. Sehingga pemerintah perlu hadir memfasilitasi mereka.
“Kami memberi ruang untuk memfasilitasi, agar yang tidak mampu pun bisa meraih sukses. Nah kuncinya itu,” tegas Paslon ALAF Kota Pagaralam tersebut.
Alpian menekankan pentingnya kolaborasi dan sharing ilmu antara pengusaha muda yang telah sukses dan pengusaha pemula.
“Nanti akan kami kumpulkan, mana orang-orang yang sudah bertalenta, sudah menghasilkan dan punya anak buah, atau sudah mempunyai outlet-outlet lebih dari satu,” kata dia.
“Sudah ada pelatihan yang berjalan sebagai bagian dari program tersebut, namun yang terpenting adalah kontinuitas dan komitmen dari pemerintah dan anak muda,” sambung Alpian.
Paslon Walikota Pagaralam No 2 Alpian ngobrol bareng dengan komunitas anak muda berbicara UMKM. Dok Tim 02
Sedangkan Calon Wakil Wali Kota, Alfikrianyah, menambahkan bahwa pengelompokan atau klaster jenis usaha dibutuhkan untuk memajukan UMKM.
“Kita ingin ada klaster UMKM, seperti kuliner dan fashion, harus dibedakan. Ini sudah di level berapa, kemudian naik kelasnya mau sampai level ke berapa,” ucap Alfikrianyah.
Pengusaha muda bidang periklanan ini menekankan pentingnya pelaku UMKM untuk berpikir global namun bertindak global.
Ia pun menggarisbawahi pentingnya kehadiran pemerintah dalam pengembangan UMKM milik generasi muda.
“Kita memberikan apa yang mereka butuhkan, bukan yang hanya kita rencanakan. Tapi apa yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga tepat sasaran, tepat guna dan tepat kebutuhan,” jelas Alfikrianyah.
Perwakilan Komunitas muda mudi Kampus Sore,Widia, menjelaskan bahwa diskusi bertujuan memfasilitasi penyampaian pandangan dan keresahan anak muda.
“Kegiatan ini sifatnya santai, di mana kegiatan ini adalah upaya menampung dan menyampaikan keresahan dan kegelisahan anak muda tentang isu dan realita yang ada di Kota Pagaralam,” katanya.
menambahkan, selama ini ada jarak antara anak muda dan pemerintah. Ia berharap diskusi dapat mengurangi batasan tersebut.
“Mungkin karena ada keraguan atau kurang beraninya anak-anak muda ini dalam menyampaikan gagasan,” jelas Yongki Alexander.
Yongki Alexander berharap acara serupa dapat menjadi tempat anak muda untuk menyampaikan inovasi, ide dan pandangan mereka mengenai pembangunan Kota Pagaralam.
(DMS)