Palu, Wartapembaruan.co.id – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto Hambuako (CUDY-SAH), melaksanakan kampanye di Hunian Tetap (Huntap) Tondo, Palu, pada Jumat malam (18/10/2024).
Kampanye ini dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta yang antusias mendengarkan langsung penjelasan Rusdy Mastura, atau yang akrab disapa Bung Cudy. Dalam kesempatan tersebut, para juru kampanye menyampaikan orasi tentang perjuangan Bung Cudy dalam memenuhi hak para penyintas pasca bencana di Pasigala.
Dalam orasinya, Bung Cudy mengenang perjuangannya dalam pembebasan lahan untuk pembangunan hunian tetap bagi para penyintas gempa, tsunami, dan likuefaksi yang melanda Palu, Sigi, dan Donggala pada 28 September 2018.
“Saat pertama kali saya menjabat, masalah utama yang harus diselesaikan adalah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana Pasigala. Banyak dari saudara kita yang hingga saat itu belum mendapatkan hunian tetap,” katanya.
Selain itu, di tengah upaya rehabilitasi, Bung Cudy juga dihadapkan pada tantangan lain, seperti pandemi COVID-19 serta gangguan keamanan yang berkepanjangan di Poso.
Meski demikian, Bung Cudy berhasil memperjuangkan keluarnya Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2022, yang turut jadi dasar pembangunan hunian tetap bagi para penyintas. “Pemerintah pusat siap bangun, tetapi tanggung jawab kita di daerah adalah menyediakan lahannya. Inilah tantangan besar bagi saya ketika itu,” kata Bung Cudy.
Untuk mewujudkan pembangunan hunian tetap, Bung Cudy mengalokasikan anggaran dengan menggeser penyertaan modal pemerintah provinsi untuk Bank Sulteng. Langkah ini berhasil menyediakan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan hunian tetap di Palu, Sigi, dan Donggala.
Kesaksian mengenai perjuangan Bung Cudy juga disampaikan oleh Yahdi Basma, anggota DPRD Sulawesi Tengah dua periode, yang turut hadir dalam kampanye tersebut. Yahdi, yang kini aktif di Relawan Bantaya (kelompok pendukung CUDY-SAH), mengingat proses pengambilan keputusan penting di DPRD.
“Saya masih ingat saat Bung Cudy berjuang keras untuk mengalokasikan anggaran yang ditarik dari penyertaan modal Bank Sulteng, walau sebenarnya sudah ditoki palu (diputuskan - red) oleh Badan Anggaran. Keputusan itu ia ambil dengan ngotot, dan ternyata memang jauh lebih bermanfaat bagi sekitar 5.700 penyintas di Pasigala untuk memastikan ketersediaan lahan pembangunan HUNTAP,” ujar Yahdi, yang juga dikenal sebagai Ketua Forum Warga Korban Likuefaksi Petobo, yang saat itu juga menjabat Ketua PANSUS Pengawasan Bencana Pasigala Jilid-1 dan Jilid-3.
Kampanye ini tidak hanya menyoroti pencapaian dalam kinerja Gubernur Periode 2020-2024 ini, tetapi juga menegaskan komitmen Rusdy Mastura untuk melanjutkan pembangunan dengan visi besarnya bagi kemajuan Sulteng.
Dengan pengalaman dan rekam jejak yang kuat, pasangan Rusdy Mastura-Sulaiman Agusto Hambuako siap membawa Sulawesi Tengah menuju masa depan yang lebih baik.