Bekasi, Wartapembaruan.co.id - Gubernur Prefektur Miyagi, Jepang Yoshihiro Murai, melakukan kunjungan ke Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, Jawa Barat.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi, kunjungan tersebut menunjukkan pentingnya hubungan bilateral yang harmonis dan berkelanjutan antara Indonesia dan Jepang, khususnya dalam bidang peningkatan kompetensi angkatan kerja.
“Kami berharap kerja sama ini dapat terus berkembang, dan kami optimis bahwa ke depan lebih banyak lagi angkatan kerja Indonesia yang berkualitas dapat memberikan kontribusi positif di Prefektur Miyagi dan wilayah-wilayah lainnya di Jepang,” ujar Anwar, Sabtu (7/9/2024) di Bekasi.
Ia menjelaskan, kerja sama antara Kemnaker dan IM Japan telah berlangsung sejak tahun 1993. Dalam jangka waktu tersebut, kerja sama yang dilakukan telah berhasil membentuk sistem pelatihan pra pemberangkatan yang holistik dan memadai guna mempersiapkan para peserta magang untuk menjalani pemagangan di Jepang dengan baik.
“Tidak hanya mengutamakan keterampilan teknis, tetapi juga pembekalan soft skills seperti kedisiplinan, adaptasi budaya, dan etos kerja yang tinggi. Hal ini menjadi bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa para peserta magang dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan dan budaya kerja di Jepang,” jelasnya.
Anwar mengungkapkan, sampai dengan Desember 2023 tercatat sebanyak 52.440 peserta telah berhasil diberangkatkan untuk mengikuti program magang di Jepang, dan saat ini tercatat ada 6.365 orang peserta yang sedang menjalani masa magang di berbagai wilayah di Jepang.
“Angka ini menunjukkan komitmen kuat dari Kementerian Ketenagakerjaan dan IM Japan dalam memberikan peluang peningkatan keterampilan bagi angkatan kerja Indonesia,” ungkap Anwar.
Anwar menuturkan, proses seleksi yang dilakukan untuk program tersebut merupakan hasil dari kolaborasi yang erat antara Kementerian Ketenagakerjaan, IM Japan, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya, termasuk pemerintah daerah, asosiasi, dan lembaga pendidikan.
Ia pun sangat menghargai partisipasi aktif dari berbagai pihak yang membantu menjaring peserta-peserta potensial dari seluruh pelosok Indonesia. Namun, ia menyadari bahwa tantangan ke depan akan semakin besar, baik dari segi kualitas maupun kuantitas peserta yang diharapkan dapat berkontribusi lebih besar lagi di sektor-sektor strategis di Jepang.
“Oleh karena itu, kami terus berupaya meningkatkan kualitas pelatihan dan memperluas kesempatan bagi lebih banyak calon peserta magang. Kami yakin dengan adanya kerja sama yang baik antara Pemerintah Indonesia dan Jepang termasuk dari Prefektur Miyagi, kita dapat mencapai tujuan ini bersama-sama,” pungkas Anwar.