Rohul, Wartapembaruan.co.id - Semua orang tua berharap anaknya kelak sukses dan berkecukupan dalam hal materi. Cita-cita ini masuk akal agar anak kelak mandiri, mampu mengangkat derajad keluarga.
Sayangnya keinginan ini sering ‘kesasar’ lantaran kebiasaan buruk yang menginginkan anaknya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dan ‘mimpi’ ini pun berkobar hingga ke anak cucu.
Bagi mereka jadi PNS jaminan lebih oke karena bebas dari PHK, karir dan jabatan secara berkala naik, ada jaminan hari tua, dan kalau jadi pejabat bisa dapat fasilitas kendaraan, dan fasilitas lainnya. Dengan modal ini tentu akan gampang cari jodoh
Makanya banyak anak masih duduk di bangku Sekolah Dasar saja sudah bercita-cita untuk menjadi PNS.
Namun tiba saatnya banyak yang kecele, sebab untuk menjadi PNS tidak mudah, harus bertarung dengan puluhan ribu pesaing lainnya. Akibatnya jadi pengangguran, dan ujung-ujungnya menyalahkan pemerintah tak siap mengatasi nasib para pencari kerja.
Calon Bupati Anton AT MM, prihatin dengan siap orang tua yang berpikir ‘kuno’ ini. Tuhan sudah memberi rezeki manusia yang berhamparan di muka bumi ini. Lalu mengapa harus jadi PNS?
Menurut Anton, jika orang tidak malu dan memilih-milih pekerjaan cobalah belajar dari sejumlah sosok yang sukses menjadi pengusaha besar yang merangkak dari bawah.
Seorang diantaranya H Yusuf Hamka. Masa kecilnya dii daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat, cukup sudah. Untuk mengatasi masalah itu, Yusuf yang kini sudah mualaf ini, epulang sekolah, dia berjualan keliling jualan es Mambo dan kacang goreng. Jerih payahnya ia bisa menghasilkan uang sekitar Rp 100.000.
Dari kemauan, ketabahan, dan kerjakerasnya kini H Tusuf Hamka menjadi pengusaha jalan tol dan lainnya yang menjadikannya pengusaha sukses dan kaya raya.
Bob Sadino pengusaha sukses yang gemar megenakan celaa pendek ini pernah menjadi buruh bangunan dengan upah harian.
Ditengah beratnya himpitan tersebut, Bob jeli melihat peluang bisnis yang bakal menguntungkan, yakni : peternakan ayam. Dengan modal pinjaman dari tetangganya, ia mampu mengembangkan usahanya itu.
Dari hasil kerja keras,jujur, Usahhanya berkembang hingga mendirikan Kem-Chicks, supermarket terkenal yang menjual beragam produk pertanian dan peternakan.
Dan masih banyak contoh lain yang bisa dijadikan pemicu untuk warga Rohl memulai usaha dari bawah
Di Rohul, tambah Anton, peluang untuk menjadi UMKM keliling alias jemput bola juga menguntungkan.
Ucapan Anton tidak mengada-ada. Seorang warga yang berjualan siomai keliling bisa bisa menghidupi seorang isteri dan tiga anaknya dan sisanya untuk ditabung.
Jika saja dia dan isterinya mampu membuat makanan tersebut lebih banyak, ia bisa menambah pekerja dua orang lagi untuk menjuualan nakanannya. Tapi tak kuat karena keterbatasan tenaga.
Namun jika Dinas Koperasi Rohul lebih aktif dan kreatif membina UMKM kecil, ia ingin bangkit lebih dari sekadar usaha sekarang ini. Sebab pihak Dinas Koperasi tak hanya sekadar memberikan bantuan, namun juga mengadakan pelatihan Kewirausahaan serta turut memperhatikan hingga ke bagian pemasaran agar ekonomi para pelaku usaha lebih meningkat.
Ia meyarankan bagaimana agar dirinya dan UMKM lainnya bisa dibina untuk menjadi pengusaha catering dengan menu unggulan kuliner ikan.
Alasannya, diakhir tahun 2023, TP PKK Kabupaten Rohul berhasil meraih juara I Lomba Memasak untuk Menu Keluarga, Lomba Menu Balita, dan juara 3 untuk Lomba Menu Kudapan, yang digelar oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Lapangan Banteng, November 2023.
Bagi Anton, apapun harapan UMKM dan masyaralat Rohul yag positif akan disahutikelak jika terpilih menjadi Bupati Rohul bersama pasangannya H Syafaruddin Poti.
Bukan hanya buat UMKM saja. Pesona wisata yang memikat para pengunjung seperti keindahan alam Suligi Hill di Desa Aliantan yang mendapat julukan ‘Negeri di Awan, karena bisa menyaksikan dari atas hamparan awan bak lautan tak bertepi, Wisata religi, sejarah, Budaya, dan lainnya akan dipoles dengan beragam kreatifitas sehingga para wisatawan semakin banyak yang datang.
Dampaknya besar untuk mengurangi angka pengangguran dengan menjadi pemandu, membuka usaha UMKM, Souvenir, rumah makan, dan lainnya.
Dan jumlah pengangguran ini, tambah Anton akan berkurang lagi setelah nanti diasah ketrampilan bekerja melalui Dinas Koperasi, Disnaker (Balai Pelatihan Kerja, memperbanyak masuknya invetor, dan lainnya. (affan)