Jakarta, Wartapembaruan.co.id -- Forum Silaturahim Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana Indonesia (Forsi Himmpas Indonesia) bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana Sunan Kalijaga (Himmpas Suka) menggelar kegiatan Ngaji Jurnal pada Kamis (22/08/2024) melalui Zoom Meeting. Adapun tema yang diusung dalam kegiatan tersebut adalah, "Islam dan Perkembangan Masa Depan Riset Dunia."
Aminuddin, selaku Ketua Umum Himmpas Suka, mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Bidang Akademik dan Profesi (Akpro) Forsi Himmpas Indonesia tersebut. "Momentum Ngaji Jurnal ini merupakan agenda yang luar biasa dan patut diapresiasi," ucapnya.
Ia berharap, agenda tersebut dapat bermanfaat dan lebih dimaksimalkan ke depan. "Saya berharap adanya kelanjutan dari kegiatan ini, yang dapat memberikan warna dalam pengembangan masa depan dunia riset, terutama sebagai umat Islam dan akademisi. Mari kita manfaatkan sebaik mungkin kesempatan dalam agenda ini," tambahnya.
Kabid Akpro Forsi Himmpas Indonesia, Gusti Rian, menyebut kegiatan Ngaji Jurnal bertujuan untuk mengkaji berbagai isu mengenai relasi Islam dan perkembangan penelitian di dunia. "Kegiatan hari ini akan membahas keadaan Islam saat ini secara umum, bagaimana fenomena Islam yang dianggap mundur secara peradaban, dan bagaimana Islam digolongkan dalam kategori tertinggal oleh dunia Barat," ucapnya.
Ia berharap Islam dapat sejalan dengan perkembangan penelitian terkini. "Diharapkan melalui kegiatan hari ini kita dapat membuktikan bahwa Islam mampu mengikuti perkembangan zaman, khususnya dalam penelitian. Penelitian pada masa ini bukan hanya untuk meraih gelar, tetapi harus dilandaskan dengan ilmu Islam. Artinya, bagaimana ilmu pengetahuan itu kita islamkan, bukan sebaliknya, sehingga Islam memiliki peran penting dalam penelitian," tambahnya.
Ketua Umum Forsi Himmpas Indonesia, Ahmad Syauqi, berharap bahwa kegiatan tersebut dapat bermuara pada Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. "Harapannya, dengan adanya Ngaji Jurnal ini, kita dapat membuka wawasan, terutama dalam perkembangan akademisi dan pendidikan, sehingga pada akhirnya Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin)," jelasnya.
.png)
