TANJABBAR, Wartapembaruan.co.id - Direktur Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi Kombes Pol DR Bambang Yugo Pamungkas turun langsung meninjau lokasi lahan yang terbakar di Desa Pematang Buluh Kecamatan Batara Kabupaten Tanjabbar, Rabu (14/8/24).
Turunnya Dirreskrimsus Polda Jambi Kombes Pol DR Bambang Yugo Pamungkas didampingi BPBD Provinsi Jambi, Dinas Kehutanan, Lingkungan Hidup, Manggala Agni, Kapolres Tanjabbar AKBP Agung Basuki memastikan lokasi terjadinya Karhutla tersebut sudah padam dan dalam proses pendinginan.
Dijelaskan alumni akpol angkatan 2000 tersebut, untuk kronologis awal titik api termonitor dari menara milik PT WKS pada tanggal 12 Agustus 2024 di lokasi PT AMM yang mana saksi melihat ada satu orang berada di semak-semak dan berlari saat dikejar.
“ Untuk awal, luas Lahan yang terbakar seluas 15 Ha, dan dihari itu juga meluas hingga kurang lebih 50 Ha,” ujarnya.
Saat ini kita turun bersama Tim selaku Satgas Gakumdu Karhutla Provinsi Jambi memastikan situasi terkini pemadaman dan pendinginan di lokasi Karhutla.
“ Saat ini kita sedang melakukan penyelidikan terhadap kejadian dari mana titik api berasal, apakah sengaja dibakar atau ketidaksengajaan,” lanjutnya.
Ditambahkan Kombes Pol DR Bambang Yugo Pamungkas, saat ini yang terpenting adalah api sudah padam dan sedang tahap pemadaman. Dan kita sudah melihat bahwa di lokasi sudah ada parit (kanal) yang berisi air untuk digunakan melakukan pemadaman.
“ Upaya kita saat ini adalah pemadaman dan pemdinginan,” sambungnya.
Berdasarkan identifikasi awal dari Satgas Gakumdu Karhutla bahwa titik awal api itu berada di PT Arta Mulia Mandiri (AMM), dan untuk total keseluruhan secara spesisifik masih kita lakukan pengecekan.
“ Untuk lahan yang terbakar ini merupakan lahan tidur, semak dan belum digunakan yang mana di seberang lokasi lahan yang ikut terbakar milik perorangan,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Tanjabbar AKBP Agung Basuki menjelaskan untuk total lahan terbakar yang saat ini telah teridentifikasi yaitu 15 Hektare milik PT Arta Mulia Mandiri (AMM) dan 35 Hektare milik perorangan dengan jumlah luas lahan terbakar seluas kurang lebih 50 hektare.
“ Saat ini kita telah menerima laporan dari salah seorang saksi, yang mana dari keterangan sementara memang benar saksi melihat ada seseorang di lokasi kejadian dengan menggunakan baju hitam dan celana pendek, namun saat dilakukan pengejaran orang tersebut melarikan diri,” ungkapnya.
Lebih lanjut, saat ini kita belum bisa memastikan apakah lokasi ini sengaja dibakar atau unsur lainnya.
“ Kita masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut, “ pungkasnya. (**).