Iklan

Sungai Siabu Sumbek Tercemar, Pemilik Ikan yang Mati Bingung Ditanyai DLHK Riau, Mana Bon Pembelian, Mana Gini Pakan

warta pembaruan
05 Agustus 2024 | 4:46 PM WIB Last Updated 2024-08-05T09:46:17Z


Rohul, Wartapembaruan.co.id
-- Ketika Tim dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan dari Provinsi Riau meninjau kerambah peliharaan ikan milik Kelompok Masyarakat Maju Bersama Desa Sungai Kuning sempat merasa senang bangga.

Mereka seketika merasa mendapat perlindungan agar masalah musibah kematian mereka akibat tercemar limbah di aliran anak sungai siabu sumbek yang diduga bersumber dari PT SKA, bisa mendapat ganti rugi sebagaima yang mereka tuntut. 

Namun mereka merasa kecewa. Ketua Kelompok Tani Zainal Haris yang ditemui oleh seorang oknum DLHK Riau Candra Hutasoit di rumahnya, Minggu (04/08), malah bertanya yang sulit mereka jawab.

Misalnya, berapa lama kerambah ikan ini kalian buat, dan kenapa kebun karet ini di tumbang, berapa harga bibit ikan kemarin itu kalian beli, dan ukuran kerambah berapa ukurannya, semua bon pembelian coba di tunjukkan, dimana goni pakan ikan itu, kenapa makanan ikan ini kecil, dan kalau jawaban saudara dan kesaksian saudara bohong saudara akan di pidana sebut di Candra Hutasoit itu kepada Ketua Kelompok Tani Zainal Haris.

Pertanyaan Candra Hutasoit tak bisa mereka jawab. Mereka hanya menjelaskan mulai airnya hitam sejak Jumat tanggal 2 Agustus 2024, jamnya tidak ingat.

Dan pada tengah malam air bau menyengat , ikan mulai stress dan sekira pukul 05.00 dini hari, seorang anggota kelompok masyarakat tersebut menghubungi pengurus kelompok masyarakat pemilik kerambah ikan. 

Saat mereka tiba sekitar pukl 6 pagi melihat ikan ikan itu sudah mulai mati bergelimpangan Pengurus kelompok sampai bingung harus berbuat apa.

Kepanikan sedikit mereda setelah DLH kabupaten datang mengambil air sampel dan kami juga dianjurkan pengurus mengambil sampel lengkap di vidiokan beserta waktu tanggal kejadian.

 “Kami bersama Securiti bersama Humas PT  SKA Rido dan  rekan kelompok tani sebenarnya sudah melihat dari mana bocornya limbah PKS PT SKA

Kebetulan beberapa karyawan pada hari kamis tanggal 3 Agustus memperbaikinya dan kami di larang lebih dekat lagi, kami hanya di ijinkan melihat dari kejauhan oleh Securiti dan Rido sebut JK

Zainal Haris mengatakan seharusnya Candra Hutasoit bukan hanya bertanya banyak hal tentang kematian ikan akibat pencemaran tersebut

Candra juga harus meninjau dan melihat elihat kolam yang melimpah itu sehingga limbah diduga PKS PT Sumatera Karya Agro (SKA) sampai ke kerambah kami sehingga ikan ikan peliharaan kami mati dan gagal panen. 

Candra Hutasoit mengatakan justru kedatangannya menemui kelompok masyarakat tersebut untuk mengkalkulasi berapa kerugian yang mereka alami

DLHK Riau menyebut bahwa pencemaran sungai Siabu Sumbek itu berasal dari PT SKA,

Makanya pihak DLHK Riau berupaya mempertemukan kelompok masyarakat pemiikkerambah dan PT SKA untuk menyelesaikan masalah ini pada Selasa (06/08).(Affan).

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sungai Siabu Sumbek Tercemar, Pemilik Ikan yang Mati Bingung Ditanyai DLHK Riau, Mana Bon Pembelian, Mana Gini Pakan

Trending Now

Iklan