Iklan

Mardiono Gagal, Percepat Muktamar atau Mundur dari Ketua Umum PPP

warta pembaruan
29 Agustus 2024 | 12:25 PM WIB Last Updated 2024-08-29T05:25:11Z


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
- Komisi Pemilihan Umum telah resmi menetapkan hasil rekapitulasi suara Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 baru-baru ini.

Rekapitulasi KPU ini, akhirnya menyimpulkan bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) benar-benar tersingkir dari parlemen karena tidak memenuhi ambang batas suara. Sebelumnya PPP mengajukan perkara hasil suara, namun ditolak Mahkamah Konstitusi (MK).

Merespon hal-hal aktual ini, Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC PPP) Kota Palu, Shauqi Maskati meminta Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Mardiono agar intropeksi diri dan segera mempercepat penyelenggaraan Muktamar.

“Rekapitulasi KPU clear sudah nasib PPP, tersingkir. Oleh karenanya saya minta Plt. Ketua Umum bercermin diri, mundur atau percepat Muktamar,” tegasnya saat menemui wartawan di Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Shauqi Maskati menekankan kekalahan di Pemilu dan Pileg harus di evaluasi, sehingga PPP bisa jalan dan lebih berkonsentrasi menghadapi momentum politik.

“Parpol yang punya riwayat sejarah hebat di republik ini akhirnya tak tersungkur, alami kesialan, peristiwa terburuk sepanjang sejarah PPP, sangat memalukan. Bukan kata saya, ini fakta, publik pun merasa iba,” tegasnya lagi.

Bahwa Plt Ketua Umum, Mardiono tidak saja mampu mempertahan jumlah kursi PPP di DPR. Melainkan justru gagal total meloloskan partai berlambang Kabah ini kembali masuk ke Senayan.

“Tidak ada jalan lain selain mengganti figur Ketum yang mumpuni dan diperhitungkan ketokohannya di kancah politik nasional,” katanya.

Sementara itu, akhir-akhir ini partai-partai besar, Golkar, PAN, PKB dan Nasdem saling susul menggelar rapat akbar, Munas atau Kongres. Parpol lain telah berhasil menggelar Munas atau Kongres dalam waktu yang singkat. Menentukan arah kerja dan agenda partai. Sekaligus juga penyegaran kepengurusan termasuk pergantian ketua umumnya.

Shauqi mengajak seluruh kader PPP di seluruh Indonesia agar satu sikap dan suara dengan dirinya. Konsolidasi mempercepat Muktamar dan mengganti Ketua Umum dengan figur yang lebih mumpuni dan diperhitungkan ketokohannya di kancah politik nasional.

“Harus kita selamatkan rumah besar ini, kita evaluasi seluruh kinerja, dan mengkonsolidasikan kembali kekuatan untuk menghadapi tantangan ke depan,” ukuranya.

Mardiono telah melakukan kesalahan fatal. Terlebih karena pergantian ketua umum partai tepat pada waktu mendekati penyelenggaraan Pemilu. Justru belakangan ini dalam vidio, menanggapi soal kegagalannya Mardiono mempertanyakan apa yang gagal dari dirinya.

“Kita mesti ingat hal yang di luar koridor Ad/Art partai, sejak dia pula konsolidasi internal kader tidak berjalan baik. Salah pilih Capres sehingga PPP tidak mendapat efek baik. Jadi semua kerusakan ini, memangnya siapa bisa memungkiri,” kata Shauqi.

Dirinya mengaku perlu bersikap dan suarakan aspirasinya ini sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap PPP. Tak hanya itu, selanjutnya dalam menindaklanjutinya ini, “Saya gak percaya kawan-kawan lain bertahan,” pungkasnya.

Diterangkannya, bahwa mesin partai penting dipanaskan, jangan sampai menunggu rusak. Merapikan agenda-agenda kedepan, lagi pula Pemilu berikutnya bukan waktu lama, tidak akan terasa. Dirinya percaya Muktamar hanya itu pilihan, bila tidak, PPP tinggal tunggu waktu saja hilang dari pusaran politik.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mardiono Gagal, Percepat Muktamar atau Mundur dari Ketua Umum PPP

Trending Now

Iklan