Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) menargetkan 10 juta lebih pekerja dari sektor informal terdaftar menjadi peserta aktif pada 2024.
Deputi Bidang Kepesertaan Program Khusus dan Keagenan BPJamsostek, I Putu Wiradana, mengungkapkan, hingga semester I/2024, total peserta aktif dari sektor informal mendekati 7,96 juta jiwa.
“Kita menuju ke double digit di tahun 2024 ini,” ungkap Wira, di Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Menurut Wira, secara keseluruhan, total peserta BPJamsostek hingga semester I/2024 mencapai sekitar 39 juta jiwa. Ini termasuk pekerja formal, informal, dan migran.
"Peserta BPJamsostek dari sektor informal didominasi oleh petani yang tercatat mencapai 37,5% dari total peserta aktif di sektor ini. Diikuti pedagang (warung, pedagang pasar, e-commerce), pengemudi online, dan nelayan," ujar Wiŕa.
Wira mengakui, ada banyak tantangan untuk menambah jumlah peserta BPJamsostek, utamanya di sisi informal mengingat pendekatan yang digunakan berbeda untuk sektor formal dan informal.
Tantangan lainnya adalah bagaimana agar masyarakat tidak hanya sekedar mengetahui BPJamsostek, tetapi juga turut menjadi peserta dan memastikan bahwa para peserta ini rutin membayar iuran.
Pasalnya, kerap ditemukan bahwa peserta tidak rutin melakukan pembayaran. Akibatnya ketika terjadi risiko, peserta tidak mendapat manfaat dari BPJamsostek.
“Maka tadi yang kita cari bukan target double digitnya, tapi bagaimana bisa berlanjut membayar iuran,” tuturnya.
Wira menjwlaskan, ada sejumlah strategi yang dapat dilakukan untuk menambah kepesertaan BPJamsostek. Di antaranya, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, melalui kolaborasi dengan sejumlah stakeholder.
Misalnya, melalui program Sertakan dari Fita dan BPJamsostek melalui ComboFit Jamsostek yang memungkinkan siapa saja memberikan perlindungan sosial bagi pekerja informal di sekitar masyarakat.
Untuk diketahui Paket ComboFit Jamsostek menawarkan akses ke Fita Premium, aplikasi kesehatan preventif, untuk mendukung gaya hidup sehat, jaminan sosial melalui BPJamsostek, serta kuota internet Telkomsel untuk kebutuhan sehari-hari.
Wira pun meyakini, pendekatan ini akan meningkatkan kepesertaan Jamsostek di segmen bukan penerima upah (BPU) dan secara signifikan memperbaiki kesejahteraan peserta.
“Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih baik bagi pekerja informal di seluruh Indonesia,” pungkas Wira. (Azwar)