Jakarta, Wartapembaruan.co.id -- Pengamat Politik yang juga Kader Partai Golkar A. Y. Panjaitan melihat dinamika yang saat ini terjadi di Partai berlambangkan Pohon Beringin ini jelang Munas yang direncanakan Desember 2024 sangat menarik untuk dikaji, khususnya kans para kandidat Caketum yang akan berkompetisi merebut kursi Slipi 1.
Panjaitan melihat jika Munas tersebut dilaksanakan Desember 2024 maka kekuasaan Jokowi yang selama ini diduga kuat berpihak ke Airlangga akan pupus dan hilang, sementara kita melihat bahwa para pesaing pesaing Airlangga sebut saja Bamsoet, Ridwan Hisyam, Bahlil maupun Agus Gumiwang atau Ahmad Doli Kurnia sangat dekat dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Apalagi Desember tersebut hasil Pilkada serentak sudah diketahui di 37 Provinsi dan 510 Kabupaten Kota, tentu hasil Pilkada tsb juga akan menjadi Bola liar bagi Airlangga" ujar Panjaitan di Jakarta, 14/7/2024
"Apalagi jika mayoritas Ketua Ketua DPD Golkar Provinsi tidak direkomendasi Airlangga di perhelatan Pilkada tsb untuk maju menjadi Gubernur, maka kita prediksi Para Ketua Ketua DPD tsb akan jadi *Pembangkang*" lanjut Panjaitan.
"Bagi Ketua Ketua DPD yang kalah di Pilkada nanti diprediksi juga akan bergerilya mencari solusi gimana cara mengembalikan cost politiknya" ujar Panjaitan lagi.
"Makanya kalau menurut hemat saya ya, jika saat ini para Ketua Ketua DPD Provinsi tsb sudah solid mau dukung Airlangga ya percepat aja Munas Golkar sebelum Pelantikan Presiden 20 Oktober 2024, jelas posisi AH jauh lebih aman" Jelas aktifis dan Ketua serta Pendiri Korps Alumni KNPI ini.
"Makanya kalau menurut pendapat saya, sebaiknya Munas Golkar tsb diselenggarakan sebelum Pelantikan Presiden, sehingga kekuatan dan Legal standing AH di struktur Pemerintahan Prabowo untuk 5 tahun kedepan punya kepastian"
"Malah jauh lebih baik jika dilaksanakan sebelum HUT Partai Golkar, dipuncak HUT tsb sudah terpilih Ketum Golkar 2024 -2029" tutup Panjaitan