Serang, Wartapembaruan.co.id - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mendorong semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menciptakan inovasi guna meningkatkan layanan publik yang efektif dan mudah diakses. Tidak terkecuali bagi OPD di Kota Serang Provinsi Banten yang terus berupaya memaksimalkan pengembangan inovasi sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing OPD.
Lebih lanjut, dia mengatakan dari 28.539 inovasi yang telah telah dihimpun BSKDN pada tahun 2023, lebih banyak didominasi oleh inovasi dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Untuk itu, dirinya menekankan agar inovasi tidak terbatas pada sektor-sektor tersebut saja.
"Kita harus mendorong setiap OPD untuk menciptakan inovasi. Jangan hanya mengandalkan OPD-OPD tertentu saja. Setiap sektor memiliki potensi untuk melakukan inovasi yang dapat meningkatkan layanan publik," terang Yusharto saat menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Pengukuran Indeks Inovasi Daerah (IID) dan Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2024 di Hotel Wisata Baru Serang pada Rabu, 17 Juli 2024.
Yusharto juga mengimbau OPD di Kota Serang agar tidak hanya sekadar berinovasi, melainkan juga saling berkolaborasi mengembangkan inovasi. Dia berharap melalui kolaborasi tersebut, ekosistem inovasi di Kota Serang akan semakin meningkat. "Inovasi terkait layanan dasar syukurnya sudah ada semua, tinggal mungkin jumlahnya yang harus terus ditingkatkan agar inovasi tidak didominasi satu atau dua OPD saja," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yusharto juga menegaskan bahwa inovasi adalah kunci untuk mencapai pemerintahan yang efektif dan efisien. Dengan adanya inovasi di berbagai sektor, kualitas pelayanan akan meningkat secara signifikan. Selain itu, inovasi juga dapat menjadi solusi untuk berbagai permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah daerah.
"Tidak ada satu unit kerja yang didesain sempurna untuk menyelesaikan tugasnya, selalu kerja sama dengan OPD yang lain. Kita perlu tekankan agar inovasi kita adalah membangun kolaborasi misalnya dinas kesehatan dengan dinas UMKM," tambahnya.
Dirinya juga membeberkan sejumlah strategi untuk meningkatkan inovasi di seluruh OPD secara lebih seimbang. Salah satu strategi yang dia sarankan adalah memperbaharui inovasi yang sudah diterapkan lebih dari 2 tahun. Upaya ini kerap disebut replikasi inovasi. "Ada satu daerah yang inovasinya sudah dicatat sekitar 1300 inovasi, karena dari waktu ke waktu dia terus lakukan renewing untuk inovasi yang sudah ditetapkan tiga tahun sebelumnya," pungkasnya.