Iklan

Kecewa Proses PPDB, SMK N 1 Ujung Batu Diduga Lakukan Pungutan Liar Sampai Pelanggaran Administrasi Seleksi Online

warta pembaruan
23 Juli 2024 | 11:03 PM WIB Last Updated 2024-07-23T16:03:56Z


Ujung Batu, Wartapembaruan.co.id
--Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMK N 1 Ujung Batu ternyata masih menyisakan masalah. Beberapa indikasi kecurangan dalam proses seleksi online sampai pungutan liar dengan sejumlah nominal diduga dilakukan oleh pihak panitia PPDB dan sekolah.

Tak hanya itu, beberapa jalur sistem pendaftaran calon siswa/i pun dirasa tak sesuai dengan kuota penerimaan peserta didik. Contoh nya, jalur zonasi yang menurut informasi dari laman media online lain hanya sebesar 5%, ironi mengingat banyaknya calon murid yang gugur karena kuota yang terbatas.

Tak tahan dengan indikasi pelanggaran sistem PPDB SMK N 1 Ujung Batu, salah seorang orang tua calon siswa, Irwansyah Hasibuan menceritakan kronologi bagaimana anak nya tak mendapat kuota penerimaan sekolah kepada awakmedia, Selasa (23/7).

"Dari awal saya sudah melakukan komunikasi dengan Kadisdik Kabupaten Rohul untuk rekomendasi penerimaan anak saya", ujar Irwansyah. Lebih lanjut, Irwansyah menambahkan panitia PPDB SMK N 1 Ujung Batu telah menempatkan anak nya melalui jalur khusus bersama beberapa calon siswa lainnya.

Namun mulai dari proses pendaftaran dan seleksi di Tanggal 21 Juni 2024, pemanggilan panitia PPDB Tanggal 23 Juni  sampai proses penerimaan di Tanggal 29 Juni 2024, tak ada informasi apapun dari panitia PPDB. Sampai akhirnya Irwansyah berinisiatif menanyakan proses penerimaan, dan terkejut atas jawaban panitia.

"Panitia dengan enak nya mengatakan kuota penerimaan sudah terisi penuh", ucap Irwansyah dengan nada kesal. Terkait hal ini, Irwansyah menegaskan akan terus mencari kebenaran dan tak akan mundur selangkah pun.

Yang lebih mengejutkan, Irwansyah juga menyebutkan beredar informasi adanya pungutan liar dari sekolah terhadap beberapa calon siswa untuk mendapatkan kuota penerimaan di SMK N 1 Ujung Batu. "Ada dugaan pungutan liar terhadap beberapa calon siswa, dengan nominal di kisaran 2 - 3 juta", tegas Irwansyah lagi.

Terkait hal ini, Irwansyah menyebutkan telah mengantongi beberapa sumber keterangan untuk validitas data terkait indikasi pelanggaran proses seleksi online. Dari pernyataan di atas, jelas harus ada evaluasi terhadap proses PPDB SMK N 1 Ujung Batu.

Sampai rilis berita ini dimuat, belum ada respon dari pihak SMK N 1 Ujung Batu, atas konfirmasi yang dilakukan oleh media, baik via saluran seluler maupun via WhatsApp.

Yang paling menjadi beban berat tersendiri bagi Irwansyah adalah beban mental yang harus ditanggung oleh anak nya. "Ini pembunuhan karakter terhadap anak saya, harus ada tanggung jawab dari panitia PPDB dan pihak sekolah terhadap persoalan anak saya yang sampai saat ini belum memulai proses pendidikan dan trauma secara psikologis", tutup Irwansyah.(Rahmad)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kecewa Proses PPDB, SMK N 1 Ujung Batu Diduga Lakukan Pungutan Liar Sampai Pelanggaran Administrasi Seleksi Online

Trending Now

Iklan