Iklan

SMP N 1 Salak Gelar Pentas Seni Dan P5 Bertemakan Kearifan Lokal,Teatrikal Ditampilkan Siswa Ceritakan Latar Belakang Lahirnya Sebuah Mejan

warta pembaruan
23 Juni 2024 | 3:42 PM WIB Last Updated 2024-06-23T08:42:33Z


Pakpak Bharat, Wartapembaruan.co.id
- Sekolah Menengah Pertama Negri 1 Salak (SMP N 1 Salak) Kabupaten Pakpak Bharat, menggelar Pentas Seni Dan Projek P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) bertemakan "Kearifan Lokal : Teatrikal Mejan Dan Keunikannya". 

Kegiatan yang berlangsung dihalaman Sekolah tersebut, Salak, Senin (22/6/2024), turut dihadiri orangtua para siswa, Ketua Komite Bona Padang, narasumber Kabid Kebudayaan Diparbud Pakpak Bharat Rudi Sinamo dan Tema Manik serta undangan lainnya.

Dalam setiap kegiatan yang ditampilkan secara bergantian oleh sanggar tari siswa SMP Negeri 1 Salak, terlihat cukup menarik dan cukup menghibur bagi para undangan yang hadir.

Namun yang cukup menarik membuat para orangtua serta tamu undangan yang hadir bersorak dan memberikan applause sebagai bentuk apresiasi dari penampilan para siswa/i, yaitu menampilkan teatrikal yang menceritakan asal-usul dari mejan yang diambil dari cerita kisah "Raja Pako dan Raja Deman".

Dalam teatrikal tersebut, para siswa/i menampilkan bagaimana proses dan latar belakang lahirnya sebuah Mejan, yang bermula dari sebuah perang dari upaya menjaga wilayah dari pengrusakan lingkungan. 


Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Pakpak Bharat cukup mengapresiasi kegiatan seperti ini. Ia mengaku sudah beberapa kali diundang SMP N 1 Salak sebagai narasumber dibidang kebudayaan sebelum ini.

"Artinya bagaimana menurunkan atau mewariskan warisan-warisan budaya itu kepada anak kita, bahwa SMP Negeri 1 Salak sudah melakukannya dari dulu," kata Rudi, sembari menyampaikan ia juga merupakan alumni dari SMP N 1 Salak.

Rudi mengaku, ia sangat mendukung kegiatan seperti ini, secara pribadi maupun dari secara pemerintahan kegiatan-kegiatan seperti ini.

"Artinya bahwa, budaya kita ini kalau kita tidak melestarikan, mulai dari diri kita sampai ke anak-anak kita. Maka tertutup kemungkinan, budaya kita ini akan punah. Jadi kalau kita tidak bergandengan tangan, karena budaya ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, tapi tanggungjawab kita semua, saya yakin kita hadir disini adalah orang-orang yang cinta akan budaya itu. hadir disini meninggalkan pekerjaan kita khususnya orangtua, untuk menyaksikan anak-anak kita memperagakan budaya budaya itu ditengah-tengah kita hari ini," jelas Rudi.

Tentu karema kegiatan ini memiliki nilai yang sangat berharga, untuk itu, Rudi berharap kegiatan ini tidak akan berhenti disini saja. Tapi menjadi contoh juga untuk sekolah-sekolah lain, untuk melestarikan ini, mengangkat nilai-nilai budaya, memperkenalkan nilai budaya, supaya ini tidak terputus. 

Sementara Kepala SMP N 1 Salak Tumpak Banurea, S.Th dalam sambutannya, mengucapkan banyak terimakasih kepada undangan yang hadir serta para siswa terkhusus yang ikut berperan dalam kegiatan ini.

"Melalui teaterikal ini, kita bisa melihat bagaimana proses dan latar belakang lahirnya sebuah Mejan, bermula dari sebuah perang dari upaya menjaga wilayah dari pengrusakan lingkungan. Kita sengaja mengundang narasumber dari marga Manik serta ahli Mejan, Rudi Sinamo untuk mendukung kegiatan ini. Kegiatan ini kami persiapkan dengan sangat matang, anak-anak sangat senang dalam prosesnya, bangga bahwa mereka menjadi bagian dari budaya Pakpak, inilah Kurikulum Merdeka itu sendiri. Anak-anak dilatih, dididik menjadi anak yang mandiri dan berjiwa gotong-royong," kata Tumpak Banurea, S.Th dalam sambutannya.

Kata Tumpak, Tema Kearifan Lokal, yaitu Mejan dan Keunikannnya sengaja diangkat dalam kegiatan ini, Projek P5 yang ketiga di Sekolah ini, mengingat budaya dan kearifan lokal adalah kekayaan yang dimiliki oleh bangsa ini. Kearifan lokal merupakan cerminan dari nilai-nilai, tradisi, dan pengetahuan yang telah diwariskan oleh leluhur bangsa ini dari generasi kegenerasi.

Disamping itu, katanya, projek P5 ini juga bertujuan untuk mengembangkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup nilai-nilai seperti gotong-royong, kreatifitas, kemandirian, kebinekaan global dan karakter yang kuat.

"Kita harapkan dengan kegiatan ini anak-anak dapat mengembangkan potensi mereka dan menjadi generasi yang berkarakter serta berkontribusi dalam pelestarian kearifan lokal, pungkas Tumpak Banurea.

Sementara itu,  Ketua Komite SMP N 1 Salak mengucapkan banyak terimakasih kepada kepala sekolah dan kepada bapak, ibuguru yang sudah bersusah payah untuk melaksanakan kegiatan ini. 

Selain itu, ia juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Tema Manik dan lainnya sebagai narasumber cerita yang akan dilaksanakan pada hari ini yang diperankan oleh para siswa.

"Acara ini adalah menghargai leluhur pakpak, yaitu pegelaran budaya pakpak, yaitu Projek penguatan profil pelajar pancasila, P5. Yaitu sebagai tema, kearifan lokal Mejan dan keunikannya," kata Bona.

Kata Bona, tentunya dalam pegelaran budaya ini, kita diingatkan peninggalan berharga yang diberikan orangtua kita pada jaman dahulu.

"Kami tadi bercerita bersama pak Manik, untuk membuat sebuah mejan ini dahulunya memakai waktu yang cukup lama. Tentunya itu yang diingatkan hari ini dan kita pahami," kata Bona.

Sebelumnya, selain drama teaterikal dalam Pentas Seni dan Projek P5 SMP N 1 Salak ini juga diisi dengan berbagai pertunjukan seni, diantaranya tari, lagu daerah, aneka masakan khas daerah dan kegiatan lainnya.

Diketahui, patung Mejan merupakan salah satu peninggalan bersejarah milik leluhur masyarakat Pakpak.

Mejan peninggalan leluhur suku Pakpak, paling umum ditemui berbentuk patung manusia menunggangi gajah yang terbuat dari batu.(Sibanu)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • SMP N 1 Salak Gelar Pentas Seni Dan P5 Bertemakan Kearifan Lokal,Teatrikal Ditampilkan Siswa Ceritakan Latar Belakang Lahirnya Sebuah Mejan

Trending Now

Iklan