Pekanbaru, Wartapembaruan.co.id - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Inspektur Jenderal (Irjen) Pol M Iqbal S.IK MH kembali didesak untuk Serius dalam menangani Permasalahan Aktivitas Praktek Haram Mafia Minyak ilegal dari Provinsi Jambi yang diduga kuat kerap melintas khususnya di Daerah-Daerah Perbatasan, seperti di Jalan Lintas Timur Provinsi Riau.
Minyak Ilegal yang dimaksud mayoritas berasal dari Provinsi Jambi dan diduga kuat Dibekingi oleh sejumlah Oknum Polisi Aktif yang bertugas di Wilayah Hukum (Wilkum) Polda Riau.
Informasinya, mobil Minyak Mentah ilegal itu hilir mudik dan bebas melintas disepanjang jalan Lintas Timur dari Palembang dan Jambi ke Wilayah Provinsi Riau dan pada hari Rabu (29/5/2024) sore sekitar pukul 18.00 WIB kembali ditemukan awak media satu unit mobil Colt Diesel ketika melintasi di wilayah Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.
Berangkat dari Informasi tersebut, ada mobil bermuatan minyak mentah dari Jambi akan melintas.
Sehingga, berdasarkan temuan langsung di lapangan didapat benar adanya informasi tersebut mobil yang kerap lalu lalang di Lintas Timur menuju Dumai. Adapun ciri-cirinya yang ditemukan, unit Mobil Colt Diesel berwarna kuning ditutup terpal warna hijau, dengan Plat Nomor Polisi yang berbeda antara nopol ganda atas BM 9643ND diikat. Kemudian, Nopol dibuka nopol yang diikat ada nopol B 96533 NDD.
Diduga ini untuk mengelabui Aparat Penegak Hukum (APH) dan jelas melanggar ketentuan dan aturan berlaku. Ketika hendak dilaporkan Polres Pelalawan Sopir Truk mengaku bernama Iman meminta ditunggu pemilik BBM Ilegal akan datang. Namun, sekitar beberapa jam kemudian datang Surbakti disebut selaku Kordinator BBM Ilegal tersebut dan Marpaung selaku pemilik.
Surbakti dan Marpaung diketahui datang dengan membawa Bodyguard serta beberapa orang Oknum Polisi yang disebut Sopir mereka bertugas di Polres Dumai.
"Ngak urusan wartawan nanya nanya barang ini," ungkap Oknum Polres Dumai dengan arogan.
Bahkan, nyaris baku hantam dengan wartawan yang menemukan aksi ilegal mereka. Langsung, Oknum APH tersebut menyuruh Sopir untuk berangkat.
Benar saja mobil tersebut langsung melintas dan awak media mencoba mengikuti mobil yang sedang dicurigai bermuatan bahan bakar minyak ilegal yang berasal dari Provinsi Jambi.
Terpisah, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Tingkat I, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau periode: 2022-2025 Larshen Yunus hanya katakan, bahwa Permasalahan seperti itu harus dan wajib diketahui oleh Kapolda Riau, selaku Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) yang punya kewenangan di 12 Kabupaten Kota se-Provinsi Riau.
Ketua DPD KNPI Provinsi Riau itu pastikan, bahwa keseriusan dari Kapolda Riau sangat dibutuhkan masyarakat, hingga akhirnya menepis segala bentuk Stigma Negatif yang melabeli Korps Bhayangkara tersebut.
"Hallo Jenderal! Bapak Kapolda Riau yang murah senyum. Bapak Kapolda Terkaya se-Indonesia. Tolong kami bapak. Kasus Kejahatan BBM Bersubsidi sedang marak-maraknya terjadi. Mafia Minyak mulai meresahkan semua pihak, mohon kiranya bapak Perketat Jalur Perlintasan di Perbatasan Riau dengan Provinsi Lainnya, terutama di Kawasan Lintas Timur" ungkap Larshen Yunus.
Ketua KNPI Provinsi Riau itu mengajak semua pihak untuk selalu peduli dan proaktif terhadap situasi-situasi terkini, yang berkaitan dengan Aktivitas apapun. Sehingga makna dari kalimat Partisipasi Publik benar-benar dapat berjalan dengan baik dan profesional.
"Ayo bapak Kapolda Riau! bekerjalah dengan sungguh-sungguh. Selain masuk kategori Kapolda Terkaya se-Indonesia, Jabatan bapak sebagai Kapolda di Riau ini terbukti cukup Lama. Maka dari itu, tinggalkanlah kesan yang baik bagi Negeri Lancang Kuning ini. Jangan sampai ada bahasa diluar sana, bahwa Polisi di Riau takut dengan Kekuatan Para Mafia Minyak" tutur Larshen Yunus, dengan nada tegas.
Hingga berita ini diterbitkan, Kamis (30/5/2024) Ketua KNPI Riau itu berencana untuk menyurati Mabes Polri dan Kompolnas, kaitannya dengan kinerja Kapolda Riau, Irjen Pol M Iqbal S.IK MH.
"Rakyat bersatu, tak bisa dikalahkan! Ayo Pak Kapolda Riau, Ayo Pak Kapolres Pelalawan. Bergegaslah. Kerahkan Kewenanganmu Tuan. Jangan sampai Aktivitas Haram Mafia Minyak di Ruas Jalan Lintas Timur semakin merajalela. Hak masyarakat dirampas, BBM Bersubsidi hilang, sementara para Perusahaan, Pabrik Kelapa Sawit dapat minyak, pokoknya Wallahuallam Bissawab!!!" akhir Ketua KNPI Riau Larshen Yunus, seraya menutup pernyataan persnya.
"Sopir Sebut Sempat Disetop Oknum Polsek Kerinci Kanan, Dikawal Sampai Perbatasan Wilkum Polsek Kerinci Kanan"
Menurut pengakuan Iman selaku Sopir Truk yang membawa BBM Ilegal mengatakan, BBM Ilegal ini adalah minyak mentah berasal dari Jambi dan dibawa ke Dumai. Pemiliknya diketahui bermarga Marpaung, tinggal di Kota Dumai, nama lengkapnya saya tidak tahu, kata Iman menjawab pertanyaan para wartawan.
Sampai di Desa Delik, Daerah Kabupaten Pelalawan, mobil Colt Diesel tersebut berhenti. Seketika itu juga datang dua orang oknum polisi mengaku dari Polsek Kerinci Kanan, Polres Siak. Selang beberapa lama kemudian setelah oknum polisi berkomukasi dengan sang supir, mobil tersebut melanjutkan perjalanan dibawah pengawalan yang mengaku oknum dari Polsek Kerinci Kanan tersebut.
Sampai di simpang Perawang Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Mobil Colt Diesel tersebut kembali berhenti seraya menunggu Marpaung pemilik minyak mentah tersebut dari Dumai. Setelah beberapa lama kemudian, dua mobil pribadi datang di lokasi Mobil Colt Diesel itu berhenti.
Ternyata kedua mobil pribadi yang datang adalah Marpaung bersama beberapa orang preman dan sejumlah yang mengaku oknum polisi dari Polres Dumai, Saat itu sempat terjadi ketegangan ketika awak media melakukan pemotretan dan mencoba mempertanyakan dokumen, Akhirnya mobil yang diduga bermuatan minyak mentah ilegal itu melanjutkan perjalanannya dibawah pengawalan sejumlah oknum polisi dan para preman yang datang dari Dumai.
"Pak Kapolda Riau! Lihatlah temuan ini. Segera proses bapak. Jangan sunyi senyap. Pak Kapolri! Segera Copot dan Non Jobkan Kapolda Riau, kalau ternyata terbukti Lemah di hadapan para Mafia Minyak yang beraksi saat ini" imbuhnya, bersama Tim Advokasi Hukum DPD KNPI Provinsi Riau. (Tim).