Jambi, Wartapembaruan.co.id - Ketua Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) Provinsi Jambi, dr. Iskandar Budiman menanggapi ramainya pemberitaan pasien pensiunan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi pada Rabu, 8 Mei 2024 kemarin.
Menurut dr. Iskandar Budiman bahwa dokter spesialis Urologi di Rumah Sakit plat merah ini tidak mempunyai ilmu yang mumpuni sehingga hasil Ct. Scan menjadi alat diagnosa sementara, dari segi ilmu kedokteran bahwa hasil Ct. Scan adalah diagnosa penunjang.
"Banyak para dokter selalu berpatokan dengan alat laboratorium atau alat bantu lainnya. Sedang di dalam ilmu pendidikan kedokteran, alat laboratorium dan lainnya hanya Diagnosa Penunjang," kata apemerta Kesehatan ini, Kamis (09/05/2024).
Tak sampai disitu, bentuk pelayanan di Rumah Sakit plat merah ini menurutnya juga amburadul atau berantakan akibat dari Gubernur Jambi, Al Haris memilih Direktur yang tidak kompeten memimpin rumah sakit yang berorientasi pelayanan bukan nirlaba.
"Dalam kejadian kasus ini terus berulang kali, bahwa dokter spesialis di poli bekerja seperti dikejar-kejar setan dan tidak sesuai dengan jadwal tugas. Kalau yang paling harus bertanggung jawab adalah Al Haris dan Direktur supaya segera diganti," tegasnya.
Seorang dokter itu adalah art (seni), bagaimana meramunya menjadi baik bukan dengan ketergantungan alat bantu. Kalau tidak sanggup menjadi dokter yang benar mengabdi untuk rakyat, bagus berhenti. Kata Socrates, dokter dan bisnis tidak boleh bersatu.