Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Komisi VII DPR meminta PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk para pegawai. Pasalnya, perusahaan smelter nikel ini sudah berkali-kali mengalami insiden kecelakaan kerja dengan meletupnya ledakan dari salah satu mesin yang mengakibatkan sejumlah pegawainya meninggal.
Sudah berkali-kali insiden kecelakaan kerja terjadi di PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) yang merupakan perusahaan pengolahan nikel di Sangasanga, Kukar, beberapa kali mengalami insiden kecelakaan kerja.
Hal ini mendapat perhatian khusus dari DPRD Kaltim, dimana kecelakaan kerja, menjadi perhatian khusus, untuk segera diminialisir.
“Bagaimanapun kita memang sangat senang banyak investor masuk ke Indonesia untuk memperluas lapangan pekerjaan. Tetapi, kita juga ingin bahwa setiap investasi yang masuk itu memenuhi syarat dan kriteria tertentu, salah satunya adalah terkait dengan peraturan tentang keselamatan kerja. Tadi kita telah menuju ke smelter tempat insiden kemarin, ternyata memang dari komponen alat-alat keselamatan kerja tidak terpasang di sana. Yang paling gampang saja, misalnya Alat Pemadam Api (APAR) selama perjalanan kita tidak melihat, apalagi yang lain-lain,” ujar Anggota Komisi VII DPR Bambang Hermanto di sela-sela mengunjungi PT KFI di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (29/5/2024).
Politisi F-Golkar ini berharap agar permasalahan ini bisa diselesaikan secara komprehensif, sebaiknya kepada sejumlah pihak terkait untuk melakukan investigasi. Terutama fokusnya terhadap faktor-faktor keselamatan kerja, karena bagaimanapun nyawa manusia itu adalah yang utama.
“Kita bukan hanya berorientasi kepada investasi saja, tapi juga kita harus mempertimbangkan dan mengutamakan keselamatan kerja. Oleh karena itu, saya menyarankan kepada pihak terkait utamanya kepada Kementeria Perindustrian untuk melakukan investigasi secara menyeluruh terhadap keselamatan dan keselamatan kerja bagi para pegawai di sini,” ucap Bambang.
Selain itu, Legislator Dapil Jabar VIII ini menilai, dengan hadirnya PT. KFI di sini sudah secara otomatis membuka peluang lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar. Oleh karena itu, tentu kami berharap kepada KFI ini harus memprioritaskan kepada masyarakat setempat untuk dibuka seluas-luasnya untuk bisa bekerja di sini.
“Kalau misalnya di sini ada masyarakat yang masih belum memenuhi kompetensi tertentu, ini menjadi kewajiban kita bersama terutama bagi mereka yang sudah punya keahlian di sini bisa memberikan transfer of knowledge kepada masyarakat setempat. Sehingga masyarakat setempat ini bukan hanya jadi penonton, tetapi bisa menjadi pelaku dan tentu harapan besar kita ini bisa memberikan masukan kepada pemerintah daerah meningkatkan pendapatan masyarakat dan akhirnya masyarakat menjadi sejahtera,” pungkas Bambang.