Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Guna mempermudah akses layanan bagi masyarakat, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) siap mendukung pengoptimalan Government Technology (GovTech) yang diluncurkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (27/5/2024).
Peluncuran GovTech Indonesia bernama INA Digital tersebut merupakan terobosan pemerintah dalam rangka mengakselerasi transformasi digital dan pelayanan publik yang solutif dan transparan.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo, mengatakan, saat ini BPJamsostek juga tengah fokus meningkatkan kualitas layanan yang berorientasi kepada peserta (customer centric) melalui simplifikasi prosedur serta peningkatan keamanan data peserta.
"Kami bersama 14 kementerian dan lembaga negara lainnya, berkomitmen bersama Presiden Jokowi dalam kolaborasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik SPBE dan peluncuran GovTech Indonesia. Dengan semangat membangun infrastruktur yang tangguh, industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, ke depannya setiap layanan masyarakat akan terintegrasi di dalam aplikasi INA Digital, termasuk layanan pada Jamsostek Mobile," kata Anggoro dalam keterangan tertulis, Selasa (28/5/2024).
Menurut Anggoro, aplikasi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) Mobile (JMO) yang dimiliki BPJamsostek, dapat dikolaborasikan dengan INA Digital. Apalagi saat ini aplikasi tersebut telah digunakan oleh lebih dari 20 juta pengguna.
Anggoro juga berharap kolaborasi yang terbangun dapat mendorong pekerja Indonesia untuk lebih cepat dan mudah mengakses layanan BPJamsostek dimana pun dan kapan pun.
"Program ini sejalan dengan visi kami dalam mewujudkan jaminan sosial ketenagakerjaan yang terpercaya, berkelanjutan dan menyejahterakan seluruh pekerja Indonesia. Untuk itu kami siap memberikan dukungan penuh agar program yang luar biasa ini bisa segera digunakan, sehingga semakin banyak pekerja yang Kerja Keras Bebas Cemas karena telah terlindungi BPJamsostek, sehingga menjadi sebuah langkah menuju Indonesia maju," ujar pungkas Anggoro.
Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya, menekankan kemudahan dan kepuasan masyarakat harus menjadi tolak ukur utama dalam memberikan pelayanan publik.
"Kita harus memperkuat digital public infrastructure kita, semacam jalan tol untuk digitalisasi pelayanan publik. Kita juga harus memperkuat transformasi GovTech kita, satu portal terintegrasi yang kita namakan INA Digital,yang di situ ada layanan pendidikan, layanan kesehatan dan pelayanan izin usaha, ada perpajakan dan lain-lainnya," kata Jokowi.
Jokowi berharap dengan adanya INA Digital mampu mengintegrasikan seluruh aplikasi dan platform milik masing-masing kementerian/lembaga, serta pemerintah daerah yang jumlahnya mencapai 27.000.
"Mulai tahun ini berhenti membuat aplikasi yang baru, berhenti membuat platform-platform baru. Setop!," pungkas Jokowj. (Azwar)