Amerika Serikat, Wartapembaruan.co.id -- Dalam lawatan kerjanya di Amerika Serikat, Kepala BNN RI Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., beserta jajarannya berkesempatan mengunjungi El Paso Intelligence Center (EPIC), pada Selasa (21/5).
Kedatangannya disambut hangat oleh Plt. Kepala Divisi Intelijen EPIC. Pada pertemuan tersebut, Kepala BNN RI menyampaikan keprihatinannya atas terjadinya krisis overdosis narkotika yang mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat serta keamanan nasional di Amerika Serikat.
Disampaikan oleh perwakilan EPIC bahwa 112.048 jiwa meninggal karena overdosis dan 67% diantaranya diakibatkan oleh Opioid Sintetis, terutama Fentanyl. EPIC juga menyatakan bahwa jumlah Fentanyl yang disita DEA sepanjang tahun 2023 diperkirakan dapat merenggut nyawa hampir seluruh warga negara Amerika Serikat.
Berdasarkan pertemuan dan diskusi yang dilakukan oleh BNN dan EPIC, BNN mencatat pentingnya penguatan peran intelijen dalam penanganan kejahatan narkotika. BNN berharap kunjungannya ke EPIC dapat memberikan pandangan lebih luas bagi BNN untuk mengembangkan kapasitas dan perannya dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
Diketahui EPIC merupakan divisi yang memiliki tugas pokok dan fungsi dalam menyediakan dukungan taktis dan intelijen bagi DEA, FBI, dan kepolisian negara bagian. EPIC melakukan analisis data dan pengamatan di berbagai bidang, mulai dari lalu lintas hingga melacak dan mempelajari pola operasi kartel narkotika di perbatasan.
Selain dukungan misi, EPIC juga memiliki fungsi riset dan analisis. EPIC menyediakan fasilitas call center 24 jam yang dapat diakses oleh seluruh penegak hukum.
#indonesiabersinar
#indonesiadrugfree
*BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI*