Waikabubak, Wartapembaruan.co.id
- Program jemput bola pelayanan administrasi kependudukan (Jebol Adminduk) bagi masyarakat di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) di Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali digelar tahun ini. Setelah menyasar Kabupaten Sumba Barat Daya pada Februari lalu, kali ini Ditjen Dukcapil Kemendagri mengirimkan 2 Tim Jebol Adminduk 3T sekaligus.
Dua tim tersebut menyambangi Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Timur di NTT, sejak Rabu (6/3/2024) hingga Sabtu (9/3/2024).
Tim Jebol Adminduk Sumba Barat dipimpin oleh Ahmad Ridwan, Kepala Seksi Fasilitasi Pendataan Penduduk Wilayah I dari Direktorat Dafdukcapil Ditjen Dukcapil Kemendagri melayani 3 sekolah menengah atas dan masyarakat sekitar, yakni SMA Kristen Waikabubak, SMAN 1 Lamboya Barat dan SMKN 1 Lamboya serta aula Kecamatan Tana Righu.
Sementara Tim Jebol Adminduk ke Kabupaten Sumba Timur dipimpin oleh Mella Oktafiani, Kasie Wilayah V, juga dari Dit. Dafdukcapil melayani tak kurang dari 7 sekolah menengah atas di Kota Waingapu, NTT. Yakni SMA I dan SMA 2, SMA Kristen dan SMAK I, SMA 3 dan SMA Katolik Anda Luri serta SMA 1 Haharu.
Menurut Ahmad Ridwan, penugasannya menindaklanjuti tim sebelumnya untuk mendukung percepatan peningkatan cakupan perekaman dan pencetakan KTP-el khususnya pemilih pemula untuk persiapan Pilkada Serentak 2024.
Tim Jebol 3T memang disiapkan mampu mengatasi segala kendala di lapangan dengan membawa peralatan sendiri. Selain bagasi pribadi, kedua Tim Jebol 3T Ditjen Dukcapil ini melengkapi diri dengan 1 set mobile enrollment KTP-el, 2 printer KTP-el, perangkat komunikasi internet M2M. Tak lupa yang paling penting, 4 outer atau 8.000 keping blangko KTP. Blanko KTP ini dibagi untuk 2 kabupaten yakni Sumba Barat dan Sumba Timur masing-masing 4.000 keping.
Kedua tim yang masing-masing beranggota 5 personil itu terbang pada Rabu dinihari dari Jakarta. Tim Ahmad Ridwan tiba Rabu siang di Bandara Lede Kumalang-Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya dan melanjutkan perjalanan darat sekitar 1 jam menuju Waikabubak, Sumba Barat. Mereka berkoordinasi dengan Kadis Dukcapil Sumba Barat, Bulu Bepa Tobu beserta jajaran yang ikut menerjunkan petugas administrastor database (ADB) di lokasi.
Sedangkan Tim Mella Oktafiani mendarat di Bandara Umbu Mehang Kunda, Waingapu dijemput oleh jajaran Disdukcapil Sumba Timur, langsung melakukan konsolidasi dan konsultasi berikut mekanisme kerja demi kelancaran pelayanan bersama Kadis Dukcapil Safriyanti Ina Dapadeda beserta jajaran. Tak lupa tim dari Disdukcapil Provinsi NTT turut mendukung dua tim dari Jakarta ini.
Adapun selama 4 hari pelayanan jebol di 7 lokasi berhasil melayani sebanyak 1.678 dokumen yang langsung dibagi habis kepada pemohon di hari yang sama. Jumlah itu terdiri perekaman KTP-el sebanyak 377; pencetakan KTP-el 693; cetak KK sebanyak 182;cetak akta kelahiran 74; cetak akta kematian 3; cetak KIA sebanyak 156; dan aktivasi IKD sebanyak 193.
Dari Waikabubak, Tim Ahmad Ridwan melapoorkan selama 4 hari pelayanan jebol di 5 lokasi berhasil melayani dokumen kependudukan sebanyak 1.664 layanan. Secara rinci jumlah tersebut terdiri perekaman KTP-el sebanyak cetak 654, cetak KTP-el 654; aktivasi IKD sebanyak 266; cetak Kartu Keluarga (KK) sebanyak 49; cetak akta kelahiran 31; cetak akta kematian 9, dan pindah datang sebanyak 11 dokumen.
Secara terpisah, Direktur Dafdukcapil AS Tavipiyono mengatakan, kegiatan jemput bola atau turun ke lapangan ini merupakan wujud nyata komitmen Ditjen Dukcapil memenuhi seluruh hak warga Indonesia melengkapi dokumen kependudukan, tak terkecuali bagi warga 3T di Kabupaten Sumba Barat.
"Ini merupakan hak warga negara dan kita koordinasi terus dengan Dinas Dukcapil daerah dan memfasilitasi warga perbatasan yang jauh dari pelayanan adminduk menerbitkan dokumen kependudukan demi mendapatkan semua akses pelayanan publik," kata Tavip.
Khusus bagi penduduk rentan, seperti masyarakat wilayah terdepan tertinggal dan terluar, Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi mengikuti arahan Mendagri Tito Karnavian, yakni memberikan layanan adminduk tanpa diskriminasi.
"Dukcapil memberikan hadiah spesial berupa layanan jemput bola pemberian dokumen kependudukan kepada penduduk di wilayah 3T yang tergolong rentan pelayanan Adminduk. Itu sebabnya kami beri perhatian serius pemberian hak dasarnya, yakni memberikan dokumen kependudukan," kata Dirjen Teguh Setyabudi.