BALI, Wartapembaruan.co.id - Keluarga Kodi Pasola Bali (KOPAS) Terus melakukan pendataan warga Sumba yang ada di Bali, sekaligus pembinaan agar tetap jaga kekompakan dan terus menciptakan situasi yang aman kondusif, Minggu (3/3/2024).
Team Kodi Pasola Bali (KOPAS BALI) terus melakukan kegiatan pembinaan kabtibmas di bedeng bedeng proyek tempat saudara/i dari nusa tenggara timur (NTT) khususnya dari Sumba kodi, agar tetap jaga diri, jaga tempat kerja, jaga nama baik Sumba kodi.
"Pengurus organisasi kodi Pasola Bali, dan beberapa satgas kopas secara bersamaan mendukung penuh dan terus turun langsung lapangan untuk menghimbau, mengedukasi, dan membina mereka".
Ketua III Flobamora Bali, Marten Rowa menyampaikan beberapa point penting dalam hal menjaga nama baik sumba, menjadi diri sendiri dan mengurangi konsumsi alkohol yang berlebihan.
Ayo kita bergaul dengan orang lain, seperti Jawa, Bali, lalu kita lihat cara mereka bekerja dengan baik hingga bisa kita tiru dan terapkan saat kita pulang Sumba nanti, agar ada dampaknya kita datang merantau di Bali," Pungkas Marten Rowa.
Sekarang nama Sumba lagi rusak karena oknum yang terjadi di luar sana, seperti yang kita lihat di media sosial nama Sumba lagi viral karena banyak kriminalitas yang hebohkan dunia Maya, ada kasus pengeroyokan Babinsa, raider, dan lainnya.
Sekali lagi saya tegaskan agar jaga nama baik orang tua kita dari kampung halaman, dan jaga nama baik organisasi - organisasi yang ada di Bali, yang terus berupaya mengurus kalian punya kasus kasus di Bali.
"Kami datang membina adek adek saat ini bukam Karena adik adik atau kawan kawan melakukan kesalahan, "Tidak" tapi inilah rasa peduli kita sesama warga Sumba makanya kita datang untuk saling mengingatkan satu sama lain, "Ucap Ketua III Flobamora Bali".
Wakil Ketua Kodi Pasola Bali, Dominggus Wora Nundu, S,Kom Senada dengan apa yang di sampaikan Ketua III Flobamora, agar melalukan hal-hal baik dan mulai saat ini mari kita buka halaman baru, hidup baru, bebernya dengan penuh harapan.
Ketua Suka duka kodi Pasola Bali, (Jefry Dappa) Tambahkan mengenai keselamatan dalam mengendarai sepeda motor, yang paling penting itu adalah menggunakan helm, jadi kalau Ade Ade sudah gajian tolong helm itu tidak seberapa harganya, jangan hitung - hitung kalau beli barang untuk menjaga keselamatan berlalulintas," terangnya.
Sekretaris Kodi Pasola Bali Martinus Jaha Bara, S.Ap menyampaikan bahwa Pulau dewata yang terkenal dengan keindahan alam dan kebudayaannya yang kaya, serta wisata yang memukau, juga menjadi tempat di mana berbagai macam stigma di luar sana.
Meskipun demikian, pendekatan edukasi dan pembangunan kesadaran terus dilakukan untuk mengatasi stigma-stigma yang terjadi belakangan ini beredar di dunia Maya hebohkan Publik," Tambahnya.
Salah satu stigma yang perlu diperbincangkan adalah persepsi terhadap beberapa kelompok masyarakat NTT di Bali, termasuk suku Sumba yang tinggal di Bali.
Terkadang, mereka dihadapkan pada stereotip yang tidak akurat atau diskriminatif, yang dapat mempengaruhi hak dan martabat mereka di masyarakat lokal hingga terus disalahkan dan viral.
Pendekatan utama untuk mengatasi stigma ini adalah melalui edukasi. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keberagaman budaya dan adat istiadat di antara masyarakat Bali dapat membantu memecahkan stereotip dan membangun hubungan yang lebih baik antar-etnis," Ucap Martin
Selain itu, penting juga untuk melakukan pendataan dan pemetaan terhadap berbagai kelompok masyarakat NTT di Bali, khususnya kawan kawan dari Sumba agar terdata dan tertata jadi segera daftar secara administratif di kodi Pasola Bali," Tegasnya.
Kami berharap, agar kawan kawan bisa sadar dengan cara kami lakukan pembinaan seperti ini, ayo bangun kesadaran diri sendiri, lihat bapak kita dari Flobamora Bali, ketua III Pak "Marten Rowa" sudah datang sendiri, ini karena kepedulian beliau terhadap kita warga kodi," Ungkap Martin Usai di berikan kesempatan ketua III Flobamora Bali menyampaikan hal hal baik.
Penulis// MJB (Pimpred PS)