Iklan

Ulama Senior NU Buya Syakur Meninggal Dunia di RS Mitra Plumbon, Cirebon

warta pembaruan
17 Januari 2024 | 5:36 PM WIB Last Updated 2024-01-17T10:36:41Z


Jakarta, Wartapembaruan.co.id
- Salah satu ulama senior Nahdlatul Ulama (NU), KH Syakur Yasin atau yang akrab dikenal Buya Syakur meninggal pada Rabu (17/1/2024) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat.

Meninggalnya Buya Syakur di usia 75 tahun ini menyisakan duka, khususnya bagi masyarakat Indramayu, Jawa Barat. Salah satunya adalah santrinya, Dr. Laelasari MPD.

Menurut santrinya, yang akrab dipanggil Lala ini, Buya Syakur, merupakan salah satu ahli lingustik bahasa Arab sehingga menjadikannya sebagai salah satu ahli Al Quran.

"Buya berpendapat, Al Quran yang beredar di Indonesia (Kemenag-Red) kurang tepat menterjemahkan Al Quran, yang akhirnya menimbulkan distorsi makna. Banyak dari kaum radikal  keliru menafsirkan menterjemahkan Al Quran," ujar Lala, Rabu (17/1/2024).

Lala menceritakan, saat dirinya bertemu Buya pada 9 Mei 2023 lalu, sudah memberikan penjelasan dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan santrinya. Seperti:

1. Kenapa Umat Islam terpecah-pecah, seolah masing-masing menganggap paling benar;

2. Kenapa seolah-olah Surga hanya milik umat Islam?, bagaimana umat lain yang terlahir dari non muslim dan di doktrin sejak bayi menjadi non muslim?;

3. Kenapa umat Islam tidak menjadi umat yang maju, sementara non muslim bisa menghasikan teknologi yang canggih-canggih, sementara umat Islam hanya sebagai konsumen;

4. Kenapa umat Islam doyan berperang?.

"Alhamdulillah semua pertanyaan di atas dijawab oleh Buya," cerita Lala.

"Kita semua kehilangan Ulama besar, Pemikir. Selamat Jalan Buya. Semoga Allah memberikan tempat terbaik, dan semoga perjuamgan beliau untuk menyatukan umat Islam dari segala perbedaan selama ini ada yang meneruskan dan bisa terwujud," pungkas Lala.

Buya Syakur yang dilahirkan pada 2 Februari 1948 ini juga merupakan pengasuh pesantren Cadangpinggan, Kertasemaya, Indramayu.

Sejak kecil hingga dewasa Buya Syakur menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat. Setelah itu, ia dikirim untuk melanjutkan pendidikannya di sejumlah negara di Timur Tengah. Salah satunya menempuh pendidikan sarjananya di Kairo, Mesir pada 1971.

Dikutip dari Tribunnews, saat menjadi mahasiswa di Kairo, Buya Syakur pernah diangkat sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Kairo.

Kemudian pada 1977, ia menyelesaikan pendidikan Ilmu Al-Qur’an di Libya. Pada tahun 1979, ia menyelesaikan pendidikan sastra Arab.

Pada tahun 1981, ia menyeselesaikan pendidikan magisternya dalam bidang sastra linguistik di Tunisia. Setelah itu, ia sempat diangkat sebagai staf ahli di Kedutaan Besar Tunisia.

Bahkan, sebelum kembali ke Indonesia, Buya Syakur juga sempat menempuh pendidikan di Oxford, Inggris.

Usai kembali ke Tanah Air, ia fokus untuk berdakwah di kampung halamannya, di Indramayu.

Pengajiannya rutin diikuti lintas kalangan. Bahkan, ia seringkali menguatkan pengajiannya itu secara daring melalui kanal YouTube-nya. (Azwar)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ulama Senior NU Buya Syakur Meninggal Dunia di RS Mitra Plumbon, Cirebon

Trending Now

Iklan