Jakarta, Wartapembaruan.co.id - Timnas Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Anies Rasyid Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) menuding ulah mafia impor di balik mahalnya harga pangan akhir-akhir ini.
"Harga beras, telur, daging semuanya di luar batas kewajaran karena semua mengandalkan impor," kata Dr. Agung Sudjatmoko, Deputi Bidang Perkoperasian Timnas AMIN, di Serang, Banten, Sabtu (26/1/2024) sore.
Dalam acara "Desak Perubahan" yang digelar di Rumah Banten For AMIN itu, Agung menyoroti kecenderungan oligarki bermain di balik impor bahan pokok.
Mereka lebih memilih impor daripada membeli produk petani karena harganya tidak menguntungkan. Sementara pemerintah juga memperoleh bea masuk yang besar dari impor tersebut.
Ia mengambil contoh untuk impor beras misalnya, biaya perizinan mencapai Rp 5.000/kg, sementara harga di Vietnam antara Rp 7.000 - Rp 8.000 per kilo. "Jadi ada keuntungan minimal Rp 1.000 per kilo yang dibagi-bagi," terang Agung seraya mengingatkan bahwa impor itu volumenya mencapai jutaan ton.
Deputi Perkoperasian Timnas AMIN itu menyoroti ketiadaan peran negara dalam melindungi produk petani lokal, dengan membiarkan mereka bersaing dengan produk-produk impor.
Bukan hanya produk pangan, sebelumnya Sekretaris Dekopinwil Banten Taufik Rahman juga mempersoalkan kehadiran mini market tingkat nasional yang beroperasi hingga di kampung-kampung tanpa batasan jarak dan jam operasi.
Kondisi ini, menurut Taufik, telah mematikan usaha yang dirintis UMKM lokal karena ketidakmampuan bersaing dengan usaha-usaha yang memiliki jaringan nasional itu. "Negara harusnya hadir melindungi produk UMKM lokal," ujar Taufik.
Pilih Perubahan
Atas kondisi tersebut Co Captain Timnas AMIN Moh Jumhur Hidayat mengajak peserta diskusi Desak Perubahan untuk mewujudkan perubahan.
Co Captain Timnas AMIN Moh Jumhur Hidayat menjadi pemateri dalam acara Desak Perubahan Sabtu (26/1/2024) sore.
"AMIN akan membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar," tegas Jumhur. (Azwar)