Jambi, Wartapembaruan.co.id - Situasi politik di kota Jambi jelang pelaksanaan pemilu 14 Februari nanti, terbilang cukup kondusif. Hal ini karena masyarakat kota Jambi pandai dalam menyikapi adanya perbedaan dan demokrasi. Kondisi seperti ini tentunya tidak lepas dari peran semua elemen masyarakat yang memang menginginkan situasi yang kondusif.
Kondusif adalah suatu ketenangan dan ketertiban dalam masyarakat untuk menjalankan aktivitasnya. Peran elit politik, tokoh masyarakat dan tokoh agama sangat menentukan terciptanya situasi tersebut. Oleh sebab itu sekecil permasalahan harus dikomunikasikan dengan baik dan saling koordinasi untuk mencari solusi terbaik.
Dalam rangka mewujudkan dan menyelenggarakan suasana dan situasi yang kondusif, dibutuhkan kerjasama semua pihak, mulai dari aparatur pemerintah/kecamatan/kelurahan, TNI-Polri dan masyarakat itu sendiri.
Kodim 0415/Jambi sebagai satuan kewilayahan dan penyelenggara Binter mempunyai tanggung jawab untuk menghadirkan situasi yang kondusif pada masa pentahapan pemilu, pelaksanaan hingga pasca pemilu. Melalui Koramil jajaran Kodim 0415/Jambi berkomitmen untuk menjaga netralitas dan mewujudkan situasi kondusif di wilayah.
Babinsa sebagai ujung tombak TNI AD dalam menjalin hubungan baik antara TNI dengan masyarakat setempat dengan tugas pokoknya meliputi pembinaan dan pengawasan wilayah, dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik dan mampu mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah.
Bersama aparatur dari Kelurahan dan Bhabinkamtibmas setempat, Babinsa Koramil 415-09/Telanaipura wilayah pembinaan Kel. Solok Sipin Kec. Danau Sipin kota Jambi, Sertu Agus Sukma Jaya menyambangi warga yang sedang melakukan aktivitas ronda malam di pos Siskamling RT. 07 Kel. Solok Sipin, Kamis dini hari (04/01/2024).
Kedatangannya ketempat tersebut, selain memberikan dukungan, edukasi, memberi himbauan dan juga mengajak warga untuk sama-sama mensukseskan pemilu mendatang dengan cara memelihara situasi dan suasana yang kondusif.
Menurut Agus, pesta demokrasi pemilu 2024 harus dilaksanakan dengan suasana yang sejuk, hati yang gembira, hidup damai dan rukun penuh persaudaraan serta senantiasa menjaga kondusifitas lingkungan atau wilayah.
"Dalam pesta demokrasi pemilu, masyarakat boleh saja berbeda tentang pilihannya, namun persatuan dan kesatuan harus tetap utuh dan kokoh dalam bingkai Bhineka tunggal ika. Jangan mudah terprovokasi dan jangan mudah tersulut emosi." harap Agus.
(Atat)