Rokan Hulu, Wartapembaruan.co.id -- Tak dipungkiri bahwa keberadaan RS Awal Bros Ujung Batu masih menjadi magnet daya tarik sebagian besar masyarakat di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), utamanya Kecamatan Ujung Batu dan sekitarnya. Berbagai pelayanan fasilitas kesehatan dapat menjadi pilihan masyarakat untuk mendapat akses kesehatan dan perobatan.
Namun pelayanan medis yang lengkap justru berbanding terbalik dengan berbagai pelayanan non medis lainnya, antara lain ruang tunggu pengunjung yang tak memadai serta tarif parkir yang tak sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2023.
Hasil liputan awak media Jumat (26/1) di RS Awal Bros Ujung Batu, mendapati infrastruktur ruang tunggu pengunjung yang tak memadai serta indikasi retribusi parkir di luar aturan yang berlaku. Berbagai keluhan dan komplain dari pengunjung berhasil dihimpun dengan pelayanan non medis dari RS Awal Bros Ujung Batu ini.
"Sudah seminggu orang tua saya rawat inap, sepanjang hari pengunjung selalu berseliweran di depan pintu masuk, ruang tunggu yang ada tak memadai", ucap salah satu sumber pengunjung. Hal ini diamini oleh salah seorang pengunjung lain yang mengatakan kondisi tersebut menyulitkan akses keluar masuk pasien. "Bisa dilihat tak hanya di pintu masuk saja, di Instalasi IGD pun sama, para pengunjung dan keluarga pasien tampak ramai sehingga susah kalau ada evakuasi pasien dari ambulans karena terlalu ramai orang".
Tak hanya ruang tunggu pengunjung yang tak memadai, kredibilitas RS Awal Bros sebagai salah satu penerima akreditasi Paripurna pun dipertanyakan terkait penetapan retribusi tarif parkir yang tak sesuai Perda. Dalam hal ini, aturan dalam Perda Nomor 9 Tahun 2023 Pasal 3 pada point (4) sama sekali tidak diterapkan oleh pihak RS Awal Bros Ujung Batu.
Tampak saat salah satu pengunjung salah satu pasien yang mengeluh saat diminta keterangan nya. "Tarif parkir nya meningkat terus setiap kelipatan jam nya, heran juga waktu mau bayar kok jadi nambah", sebut salah satu sumber pengunjung. Tak hanya satu atau dua pengunjung yang mengeluhkan kondisi tersebut, namun hampir seluruh pengunjung, apalagi jika kendaraan pengunjung tersebut terpaksa harus bermalam akibat menjaga keluarga pasien yang di rawat inap.
"Pernah saya tanya kepada petugas parkir karena kendaraan saya harus bermalam, katanya dikelola oleh pihak ketiga jadinya untuk tarif sendiri berbeda", ungkap sumber pengunjung tersebut. Tentunya hal ini harus menjadi evaluasi bagi stake holder terkait dalam menentukan standard mutu pelayanan dari sebuah Rumah Sakit.
Kalau dilihat dari eskalasi kepadatan jumlah pasien rawat inap atau rawat jalan yang cukup ramai, harusnya ini menjadi evaluasi bagi manajemen RS Awal Bros untuk memperhatikan mutu pelayanan tak hanya dari pelayanan medis saja, tapi pelayanan non medis harus turut diperhatikan karena menyangkut kepuasan pasien maupun seluruh pengunjung.(Rahmat)